MARKET NEWS

Deretan Emiten Taipan RI dengan Rasio Utang Tertinggi

TIM RISET IDX CHANNEL 14/08/2023 16:27 WIB

Sejumlah emiten milik taipan atau konglomerat RI tercatat memiliki rasio utang yang tinggi dibandingkan dengan modal (ekuitas) perusahaan.

Deretan Emiten Taipan RI dengan Rasio Utang Tertinggi. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Sejumlah emiten milik taipan atau konglomerat RI tercatat memiliki rasio utang yang tinggi dibandingkan dengan modal (ekuitas) perusahaan. Kewajiban (liabilitas) yang lebih tinggi daripada ekuitas biasanya terjadi di emiten-emiten padat modal (capital intensive).

Menurut penelusuran Tim Riset IDXChannel, emiten Grup Bakrie PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), misalnya, memiliki debt-to-equity ratio (DER) mencapai 838 persen. Angka ini di atas rule of thumb 100 – 200 persen (1-2 kali).

Total liabilitas (termasuk utang) BNBR mencapai Rp17,15 triliun dan total ekuitas Rp2,05 triliun per 30 Juni 2023.

Liabilitas jangka pendek BNBR mencapai Rp16,62 triliun. Ini terutama disumbang oleh pinjaman jangka pendek (termasuk utang bank) Rp1,35 triliun dan liabilitas derivatif Rp11,96 triliun.

Soal liabilitas derivatif, dalam catatan atas laporan keuangan, pada 30 November 2011, BNBR telah menandatangani Master Confirmation for Share Swap Transactions (Konfirmasi Utama untuk Transaksi Tukar Saham) dengan Glencore International AG (Glencore) senilai komitmen transaksi sebesar USD200,0 juta setelah dikurangi biaya transaksi tertentu.

Glencore membeli saham BUMI hingga mencapai total USD200,0 juta setelah pengurangan transaksi tertentu.

Menurut kesepakatan ini, BNBR memiliki opsi untuk membeli saham BUMI mulai 6 bulan dan paling akhir 30 bulan setelah tanggal transaksi pertama, dengan harga rata-rata berbobot dari harga yang diterima Glencore ditambah biaya transaksi.

Agar dapat melaksanakan opsi ini, BNBR melakukan pembayaran uang muka setiap 6 bulan, dengan jumlah yang ditentukan oleh Glencore.

Transaksi ini menghasilkan derivatif liabilitas pada tanggal 30 Juni 2023 sebesar Rp12,0 triliun.

Selain BNBR, emiten diler otomotif yang terafiliasi oleh bos Adaro (ADRO) Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) juga memiliki DER jumbo, mencapai 599 persen.

Asal tahu saja, Boy Thohir miliki CARS via PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) yang menguasai 12,17 persen. Boy Thohir menjadi pengendali dengan memiliki 34,64 persen saham TRIM.

Total liabilitas Rp2,89 triliun per 30 Juni 2023 dan total ekuitas CARS Rp483,01 miliar.

Total liabilitas jangka pendek menyumbang Rp2,15 triliun. Dari jumlah ini, pinjaman jangka pendek berkontribusi sebesar Rp506,59 miliar. Sedangkan, dari liabilitas jangka panjang, pinjaman jangka panjang (setelah dikurangi pinjaman jangka pendek) mencapai Rp635,91 miliar.

Induk dari kontraktor tambang batu bara raksasa BUMA, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) besutan Grup Northstar juga memiliki porsi utang lebih tinggi dibandingkan ekuitas. Angka DER DOID mencapai 514 persen.

Total liabilitas USD1,3 miliar per 31 Maret 2023 dan total ekuitas sebesar USD252,2 juta. Liabilitas jangka panjang menyumbang USD869,2 juta, dengan Senior Notes berkontribusi USD392,61 juta dan pinjaman bank USD283,59 juta.

Selain nama-nama di atas, ada sejumlah emiten taipan lainnya yang memiliki DER tinggi, macam emiten produsen lembaran aluminium milik Alim Markus PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI), emiten sawit milik Peter Sondakh BWPT, hingga duo raksasa menara TOWR dan TBIG. (ADF)

SHARE