MARKET NEWS

Deretan Saham Ini Berpotensi Cuan saat IHSG Mixed 

15/01/2024 10:49 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mixed cenderung melemah terbatas dalam rentang 7.150-7.300 pada perdagangan Senin (15/1/2024).

Deretan Saham Ini Berpotensi Cuan saat IHSG Mixed (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mixed cenderung melemah terbatas dalam rentang 7.150-7.300 pada perdagangan Senin (15/1/2024).

Adapun pada perdagangan Jumat (12/1/2024), IHSG ditutup naik 0,29% atau 21,17 poin ke level 7.241. 

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyampaikan, sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan penjualan mobil nasional pada Desember 2023 tumbuh 1,1% month on month menjadi 85.284 unit. 

Jika diakumulasikan sepanjang 2023, penjualan mobil tercatat 1.005.802 unit atau turun 4,2% year on year. “Turunnya permintaan sektor otomotif di tahun 2023 sejalan dengan tingginya tingkat suku bunga dan kurangnya insentif fiskal,” kata Ratih dalam risetnya, Senin (15/1/2024).

Di sisi lain, selama sepekan IHSG melemah 1,49%. Terkoreksinya IHSG seiring dengan aksi profit taking pelaku pasar setelah secara mingguan menguat dalam 10 minggu beruntun. 

Di samping itu, pelaku pasar juga mencermati angka inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) yang kembali meningkat. Sementara dari mancanegara, defisit neraca perdagangan di Inggris terkikis menjadi GBP1,41 miliar pada November 2023, lebih baik dari bulan sebelumnya sebesar GBP3,19 miliar. 

Secara bulanan, impor turun 2,3%, sedangkan ekspor naik tipis 0,1%. Sedangkan dari Asia, tepatnya Cina pada Desember 2023 kembali tercatat deflasi secara tahunan sebesar -0,3%. 

Deflasi terjadi selama tiga bulan beruntun, namun lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar -0,5%. Sementara inflasi inti yang tidak mencangkup harga energi dan makanan tumbuh 0,6% year on year.

Ajaib Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham untuk dicermati antara lain, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dengan rekomendasi buy di harga Rp8.100. INKP berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk three white soldier. Indikator stochastic golden cross di area oversold menunjukkan potensi rebound. 

Ratih menyebut, sektor pulp and paper menarik dicermati dalam momentum pemilu. Pasalnya, permintaan berpotensi meningkat. 

INKP terus melakukan ekspansi dengan membangun pabrik baru berkapasitas 3,9 juta ton per tahun yang akan beroperasi di tahun 2025. Nantinya, total kapasitas produksi INKP secara keseluruhan akan mencapai 10,9 juta ton per tahun.

Kemudian, Ratih merekomendasikan buy pada PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) di harga Rp1.205. PGEO berpotensi bullish reversal jangka pendek. 

“Pergerakan harga masih tertahan di atas support double top di level Rp1.170. Indikator stochastic golden cross di area oversold, indikasi adanya rebound,” kata Ratih.

Ratih melanjutkan, sektor energi hijau memiliki prospek yang baik ke depan. Upaya meningkatkan kapasitas Energi Baru Terbarukan (EBT) terus dilakukan pemerintah berupa green financing hingga tax holiday. Sementara, PGEO menargetkan capaian kapasitas geothermal terpasang hingga 1 GW pada 2025.

Selanjutnya, ia merekomendasikan buy pada saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) di harga Rp1.730. ULTJ bullish continuation di atas MA (20,100). Indikator volume jual menurun dan MACD bar histogram dalam momentum positif.

Sektor primer, kata Ratih, menjadi yang diuntungkan menjelang pemilu. Ditambah lagi, daya beli konsumen yang tetap tinggi tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Desember 2023 tercatat 123,8, naik jika dibandingkan bulan November 2023 sebesar 123,6.

(DES)

SHARE