Deretan Saham Konglomerat Fenomenal di 2025, Sosok Ini Jadi Bintangnya
Saham-saham yang terafiliasi dengan kelompok konglomerat kembali menjadi sorotan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2025.
DXChannel – Saham-saham yang terafiliasi dengan kelompok konglomerat kembali menjadi sorotan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2025.
Di tengah rangkaian aksi korporasi, restrukturisasi bisnis, serta rencana ekspansi ke depan, sejumlah emiten mencatatkan lonjakan harga saham yang signifikan secara year to date (YtD), menurut data per perdagangan intraday Rabu (24/12/2025) siang.
Saham perhotelan dan resor PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) yang dikendalikan Happy Hapsoro menjadi salah satu bintang tahun ini setelah melonjak 2.410 persen YtD ke level Rp1.255 per unit seiring aksi korporasi rights issue demi ekspansi perseroan.
Dari kelompok usaha Haji Isam, saham perkebunan sawit PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) mencatatkan kenaikan 2.170,05 persen YtD ke harga Rp9.725, disusul PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) yang menguat 912,9 persen ke Rp3.140.
Kelompok Happy Hapsoro juga mendominasi daftar saham dengan kinerja tinggi. Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) melesat 1.050 persen YtD, diikuti PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) yang naik 681,25 persen, serta PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) yang menguat 623,4 persen.
Dari sektor properti, PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) yang dikendalikan Keluarga Tanoko mencatatkan kenaikan 765,85 persen YtD ke level Rp8.875 di tengah rencana penambahan modal dan peluncuran proyek baru di 2026.
Sementara itu, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) yang berada dalam kongsi Hashim Djojohadikusumo melonjak 709,76 persen, seiring pasar menilai emiten ini sebagai pemain disruptif besar di industri telekomunikasi Indonesia. (Lihat tabel di bawah ini.)
Saham-saham milik kelompok konglomerat lama juga kembali mencuri perhatian. Pengelola rumah sakit (RS) PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) milik Grup Mayapada naik 594,92 persen YtD, sedangkan tambang emas PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) yang berada di bawah Grup Rajawali menguat 593,55 persen, didukung sentimen positif harga emas dunia.
Dari kelompok Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mencatatkan kenaikan 543,48 persen YtD, diikuti PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang melesat 507,69 persen.
Sementara itu, saham PT GTS Internasional Tbk (GTSI) milik Grup Humpuss menguat 490,91 persen YtD.
Di sektor teknologi, emiten data center PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang dikendalikan kongsi Toto Sugiri dan Anthoni Salim naik 456,24 persen ke level Rp234.175, sedangkan PT Remala Abadi Tbk (DATA) milik Grup Djarum menguat 431,61 persen.
Saham-saham konglomerat lain juga mencatatkan kinerja impresif sepanjang 2025, termasuk emiten-emiten Grup Barito besutan Prajogo Pangestu.
Sebagai contoh, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) melesat 275,10 persen ke level Rp10.300 per saham, sementara PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melambung 247,83 persen. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.