MARKET NEWS

Deretan Saham Potensial Sepanjang Maret, Ada HMSP hingga BUKA

Melati Kristina - Riset 06/03/2023 15:02 WIB

Di bulan Maret, terdapat beberapa saham pilihan analis yang punya potensi cuan.

Deretan Saham Potensial Sepanjang Maret, Ada HMSP hingga BUKA. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Memasuki bulan Maret, terdapat beberapa saham potensial pilihan analis yang diproyeksi bakal membawa keuntungan.

Dalam risetnya yang bertajuk “Alpha Picks: Portfolio Overhaul After Gains in Feb 23” yang dirilis pada Jumat (3/3), UOB KayHian menyebutkan sejumlah saham yang punya prospek menarik di bulan ini.

Menurut sekuritas ini, portofolio UOB KayHian unggul pada 23 Februari 2023 dengan rata-rata return sebesar 3,1 persen, mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya sebesar minus 1,7 persen.

“Saham terkuat adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang memberikan return 19,8 persen, diikuti oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), yakni 14,4 persen dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), dengan return 10,7 persen,” tulis UOB KayHian.

Menurut UOB KayHian, HMSP mengalami pemulihan daya beli yang bisa menjadi pertanda baik untuk volume penjualan emiten ini serta harga penjualan yang menguat.

“Kami berpendapat bahwa potensi pemulihan daya beli bisa jadi pertanda baik bagi konsumsi rokok karena  perokok akan lebih banyak memperdagangkan merek nasional yang mahal,” tulis riset tersebut.

UOB KayHian berasumsi, volume penjualan rokok HMSP dari segmen mesin linting dan linting tangan masing-masing akan meningkat 3 persen.

Tercatat, sejak kuartal IV-2022, harga produk HMSP mulai meningkat meskipun volume industri turun sebesar 5 persen.

Di sisi lain, MAPI juga menjadi pilihan UOB KayHian karena kesuksesan emiten dari penjualan merek eksklusifnya yang membawa cuan. UOB KayHian menyebutkan, eksklusivitas tersebut menciptakan hambatan bagi pesaing dan memberikan margin yang lebih baik.

Selain itu, segmen bisnis MAPI kecuali department store mencatatkan penjualan lebih tinggi dibandingkan pada pra-pandemi, terutama segmen bisnis fesyen, pakaian olahraga, makanan dan minuman, serta Digimap.

“Ini harus dilitah secara positif karena pemulihan pertumbuhan PDB akan terus berlanjut sehingga dapat mendukung penjualan MAPI ke depan,” kata UOB KayHian.

Emiten selanjutnya, ROTI turut menjadi jagoan UOB KayHian di bulan Maret. Ini karena penjualan harian ROTI pada periode Oktober hingga November yang naik 3 persen secara bulanan menunjukkan potensi keuangan kuartal IV-2022 yang lebih kuat.

Di samping itu, UOB KayHian percaya, ROTI dapat meningkatkan marginnya pada kuartal IV-2022 karena penyesuaian harga terigu di tahun ini akan menguntungkan emiten.

“Kami percaya bahwa margin ROTI bisa lebih baik untuk 2023 karena penurunan harga terigu. Di samping itu, laba bersih ROTI diperkikaran akan naik 31,5 persen menjadi Rp370 miliar,” tulis sekuritas tersebut.

Terakhir, UOB KayHian turut memilih PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) karena menghasilkan return sebesar 0,7 persen.

Menurut UOB KayHian, KLBF melihat adanya pasien non Covid-19 yang kembali ke rumah sakit dengan lalu lintas yang sama dengan sebelum adanya pandemi.

“Ini dapat mempercepat penjualan produk farmasi dan pertumbuhan penjualan KLBF untuk segmen farmasi bisa mencapai 11 persen sampai 13 persen,” tulis riset tersebut.

BMRI, BBYB, dan BUKA Turut Jadi Unggulan

Selain memilih emiten-emiten di atas sebagai pilihan utama, UOB KayHian juga menambahkan tiga emiten lainnya, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebagai pilihan mereka.

“Kami menambahkan BMRI karena aksi stock split perusahaan dan pengumuman dari DPR dapat menjadi katalis positif bagi saham emiten di bulan ini,” kata UOB KayHian.

Lebih lanjut, BMRI diprediksi akan mencapai pertumbuhan laba bersih hingga 13 persen pada 2023 yang didorong oleh pertumbuhan kredit yang lebih tinggi hngga ekspansi net interest margin (NIM) sebesar 16 basis poin.

UOB KayHian berharap, pinjaman BMRI bisa tumbuh hingga 11 persen pada 2023 didukung oleh ritel dan segmen grosir.

“Kami juga mengharapkan anak perusahaannya termasuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) membukukan pertumbuhan yang solid sehingga berkontribusi hingga 22 persen dari total kredit,” tulis riset tersebut.

Selanjutnya, UOB KayHian memilih emiten bank digital BBYB karena fokus emiten dalam membukukan profitabilitas pada 2023 yang didorong oleh pertumbuhan kredit yang kuat.

Dengan demikian, bank digital ini diprediksi dapat membukukan laba bersih sbesar Rp156 miliar pada tahun ini.

“Pengguna BBYB terus meningkat dan mencapai 20,9 juta pengguna pada akhir2022, sehingga kami melihat peluang bank ini dalam memonetisasi penggunanya ke segmen pinjaman,” kata UOB KayHian.

Sedangkan, BUKA turut menjadi pilihan UOB KayHian karena potensi perusahaan e-commerce ini dalam menjalankan program baru untuk monetisasi.

Menurut manajemen BUKA, saat ini perusahaan telah menginstruksikan tim untuk mencari 10 program baru untuk monetisasi untuk memulihkan pendapatan perusahaan.

Selain itu, saat ini perusahaan tengah berfokus dapam bisnis re-commerce ponsel bekas dengan tingkat pengembalian 9 persen, yang lebih tinggi dibandingkan return dari mitranya yang hanya sebesar 2,46 persen pada kuartal III-2022 lalu.

Kinerja Saham Emiten

Ditilik dari kinerja sahamnya, emiten-emiten pilihan UOB KayHian di atas memiliki kinerja year to date (YTD) yang menghijau.

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pembukaan sesi II, Senin (6/3), saham HMSP mengungguli emiten lainnya, yakni melesat hingga 41,07 persen sepanjang 2023.

Sementara, menyusul HMSP, saham ROTI dan MAPI masing-masing turut naik hingga 13,64 persen dan 9,34 persen secara YTD. (Lihat grafik di bawah ini.)

Sementara saham BMRI dan BUKA masing-masing juga masih menguat di 2,77 persen dan 0,76 persen.

Berbeda dengan saham-saham di atas yang menghijau di periode ini, kinerja saham BBYB maupun KLBF stangnan di 0 persen sepanjang 2023.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE