Dharma Polimetal (DRMA) Optimistis Omzet Akhir 2023 Naik 40 Persen
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 40% di akhir 2023.
IDXChannel - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 40% di akhir 2023.
Target tersebut didukung oleh data penjualan DRMA hingga kuartal III-2023 yang meningkat hingga 59,7% secara tahunan menjadi Rp4,3 triliun, serta prospek positif penjualan kendaraan di Indonesia hingga beberapa tahun ke depan.
Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso mengatakan, perseroan terus mencari peluang untuk melokalisasi komponen-komponen otomotif, sehingga hal ini memungkinkan DRMA melampaui target pertumbuhan pendapatan yang sudah ditetapkan sebelumnya 25%, bisa naik signifikan menjadi sekitar 40%.
“Kami optimistis sampai dengan akhir tahun 2023. Kami memperkirakan nominal pendapatan akan berada di kisaran Rp5,4–Rp5,5 triliun,” kata Irianto dalam keterangan resminya, Jumat (22/12/2023).
Irianto melanjutkan, industri otomotif nasional sendiri terus menunjukkan tren positif.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada Januari-Oktober 2023, jumlah penjualan dalam negeri kendaraan roda empat mencapai sebesar 836.128 unit dan total penjualan dalam negeri kendaraan roda dua sebesar 5.237.976 unit.
Sementara pada November 2023, penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) di pasar domestik mencapai 84.390 unit. Jumlahnya naik 5% dibandingkan pada bulan sebelumnya atau month to month yang sebesar 80.350 unit.
“Optimisme terhadap pencapaian kinerja 2023 yang akan segera berakhir ini, juga didukung oleh keberhasilan perseroan mendapatkan kepercayaan dari beberapa klien baru,” ujar dia.
Ditambah lagi, kata Irianto, industri kendaran listrik di Tanah Air yang semakin semarak dengan terus bertambahnya pabrikan mobil listrik atau electric vehicle (EV) juga telah menjelma menjadi mesin pendorong baru pertumbuhan penjualan perseroan.
“Oleh karenanya, DRMA terus giat mengembangkan ekosistem pendukung kendaraan listrik, baik mengembangkan komponen EV maupun infrastruktur EV,” ujar Irianto.
(RNA)