Diam-Diam Asing Crossing Saham Induk Indomaret (DNET) Rp2,62 Triliun
Investor asing melakukan transaksi pembelian saham emiten induk Indomaret PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) senilai Rp2,62 triliun di pasar negosiasi
IDXChannel – Investor asing melakukan transaksi pembelian saham emiten induk Indomaret PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) senilai Rp2,62 triliun di pasar negosiasi pada Senin (17/10/2022).
Dalam transaksi dengan skema crossing (tutup sendiri) di atas, total saham yang ditransaksikan mencapai 709,26 juta (7,09 juta lot) saham dengan harga rata-rata Rp 3.700 per saham.
Adapun, investor tersebut melakukan transaksi sebanyak dua kali sepanjang jam perdagangan bursa.
Sebagai informasi, investor asing tersebut menggunakan broker PT Nikko Sekuritas Indonesia (RB) dalam proses jual-beli saham di muka.
Hingga artikel ini ditulis, belum ada keterangan lebih lanjut terkait rincian investor dan tujuan transaksi di atas.
Hanya saja, dalam data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang terbit pada Senin (17/10), dua pemegang saham DNET tercatat menggunakan jasa broker Nikko Sekuritas, di samping sejumlah broker lainnya. Keduanya ialah PT Megah Eraraharja dan Hannawell Group Limited.
PT Megah Eraraharja, yang menguasai 25,13 persen saham DNET per 30 September 2022, merupakan pemegang saham pengendali perseroan. Sementara, penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham DNET adalah Anthoni Salim, bos Grup Salim.
Sedangkan, Hannawell Group Limited merupakan perusahaan yang berbasis di British Virgin Islands. Saat ini, Hannawell mengenggam 39,35 persen saham DNET. Anthoni Salim sendiri mempunyai 25,30 persen kepemilikan langsung di Indoritel.
Kinerja Keuangan
DNET dan entitas anak mengantongi laba bersih senilai Rp614,60 miliar di semester I-2022. Capaian itu naik 120,74% year on year (yoy) dari periode sama tahun 2021 senilai Rp278,42 miliar.
Kenaikan ini seiring dari pertumbuhan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan DNET sebesar 46,68 persen menjadi Rp469,74 miliar di paruh pertama 2022.
Entitas asosiasi DNET yang memperoleh laba terbanyak berasal dari pengelola minimarket Indomaret PT Indomarco Prismatama sebanyak Rp445,43 miliar, disusul laba dari PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) sebesar Rp35,38 miliar, dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) sebanyak Rp10,50 miliar.
Asal tahu saja, berdasarkan laporan public expose (19 Juli 2022), DNET memiliki 40 persen saham PT Indomarco Prismatama.
Selain Indomaret, DNET juga menguasai 25,77 persen saham emiten roti ROTI dan memiliki 35,84 persen saham emiten restoran cepat saji FAST.
(ADF)