MARKET NEWS

Dicecar Bursa Soal Spin Off Bisnis Batu Bara Thermal, Ini Jawaban ADRO

Desi Angriani 02/10/2024 06:50 WIB

Setelah divestasi PT Adaro Andalan Indonesia (AAI), ADRO masih memiliki investasi di bidang pertambangan batu bara metalurgi dan batuan, energi, utilitas.

Dicecar Bursa Soal Spin Off Bisnis Batu Bara Thermal, Ini Jawaban ADRO (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memastikan rencana pemisahan atau spin off bisnis batu bara thermal tidak akan berdampak terhadap kegiatan operasional perseroan.

Setelah divestasi PT Adaro Andalan Indonesia (AAI), ADRO masih memiliki investasi di bidang pertambangan batu bara metalurgi dan batuan, energi, utilitas dan infrastruktur pendukung serta pengolahan mineral yang didukung oleh sumber daya dan potensi yang dimilikinya.

"Perseroan akan memfokuskan kegiatan usahanya pada bisnis non-batu bara termal dan bisnis hijau Perseroan, di mana rencana transaksi dapat membantu bisnis non-batu bara termal dan bisnis hijau yang tidak tergantung kepada bisnis batu bara termal dan berpotensi menjadi pendorong utama pertumbuhan bagi Perseroan ke depannya," tulis manajemen ADRO menjawab pertanyaan Bursa, Selasa (1/10/2024).

Manajemen Adaro menjelaskan, setelah pelepasan AAI, Perseroan tidak mengalami perubahan kegiatan usaha. Perseroan tetap akan menjalankan kegiatan aktivitas kantor pusat dan konsultasi manajemen terhadap anak-anak perusahaan eksisting Perseroan, di luar grup usaha AAI. 

Lebih lanjut, Perseroan secara terkonsolidasi masih tetap memiliki investasi di bidang pertambangan batu bara metalurgi dan batuan, serta pengolahan mineral melalui PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), energi, utilitas dan infrastruktur pendukung.

Proyek-proyek yang masih berjalan setelah pelepasan AAI adalah proyek yang digarap oleh pilar Adaro Minerals (di bawah ADMR) dan pilar Adaro Green. 

Di antaranya proyek pengembangan pertambangan batu bara metalurgi, proyek pengolahan aluminium dengan kapasitas 500 ktpa di Kaltara Industrial Park, proyek pembangkit listrik tenaga angin dengan kapasitas 70MW di Kalimantan Selatan, dan pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 1.375MW di Kalimantan Utara.

"Perseroan berencana untuk terus secara strategis melakukan ekspansi dan diversifikasi pada bisnis non-batu bara termal. Hal ini akan menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan perlindungan yang lebih baik bagi Perseroan di seluruh fase siklus bisnis
serta menjadi kontributor penting terhadap penciptaan nilai jangka panjang Perseroan," tulis manajemen ADRO.

(DESI ANGRIANI)

>

SHARE