MARKET NEWS

Digitalisasi Investasi: Bagaimana Investor Mengakses Pasar Modal secara Online?

Jujuk Ernawati 14/08/2023 19:12 WIB

Digitalisasi mendorong investasi kian diminati kalangan muda. 

Digitalisasi Investasi: Bagaimana investor mengakses pasar modal secara online?

IDXChannel - Perkembangan teknologi memberikan kemudahan masyarakat untuk berinvestasi. Digitalisasi juga mendorong investasi kian diminati kalangan muda. 

Bahkan, anak muda yang familiar dengan ekosistem digital tercatat mendominasi investor pasar modal saat ini. 

Data PT Kustodian Sentral Efek (KSEI) mencatat kepemilikan rekening investor muda mencapai 78% dari total investor sebanyak 11,46 juta. Jumlah total investor tersebut meningkat 11,2% secara year to date (ytd).

Adapun investor berusia kurang dari 30 tahun mendominasi pasar modal, dengan porsi 57,26% dari total investor, dengan total aset mencapai Rp50,08 triliun. Sedangkan usia 31-40 tahun sebesar 23,18%, dengan jumlah aset Rp112,66 triliun. 

Tumbuhnya investor muda didukung era digital saat ini, di mana mengakses pasar modal kian mudah karena bisa dilakukan secara online. 

Mengutip buku "Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula", transaksi online, yaitu menggunakan software online trading. Investor bisa melakukan order jual beli sendiri dengan aplikasi online trading yang disediakan oleh sekuritas. 

Syarat untuk transaksi online, adalah jaringan internet. Adapun kelebihan transaksi online dapat menghemat waktu. Selain itu, biaya yang dikenakan lebih rendah karena tidak perlu membayar jasa broker. 

Sementara hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih aplikasi online trading, yakni aplikasi tersebut harus menyediakan data real time.

Selain itu, fitur analisis lengkap, seperti fasilitas informasi IHSG, grafik saham berbagai indikator, fasilitas berita terupdate, laporan keuangan emiten, foreign flow dan broker summary, informasi portofolio pribadi dan pelaporan pajak. Juga, menyediakan fitur Automatic Order/Order Booking.  

Setelah memilih, siapkan beberapa dokumen yang dibutuhkan, seperti KTP, NPWP, bukti kepemilikan rekening tabungan. Di samping itu, juga meterai minimal dua. Jika pembukaan dilakukan secara online, saldo rekening akan terpotong secara otomatis.

Setelah itu, bila ingin membuka rekening saham secara online, bisa mengunduh formulir online yang disediakan sekuritas di internet, lalu mengisi dan mengirimnya.  

Melansir laman OJK, ada dua formulir pembukaan rekening yang perlu dilengkapi. Pertama, membuka rekening saham, yaitu rekening di perusahaan sekuritas. Rekening ini akan digunakan sebagai data yang disampaikan pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). 

Kedua, Rekening Dana Nasabah (RDN), yaitu rekening atas nama nasabah untuk transaksi jual beli saham atau instrumen investasi lain di pasar modal. Beberapa sekuritas menyebut RDN sebagai Rekening Dana Investasi (RDI).

Kemudian, Anda bisa memilih bank untuk penampungan dana Anda (bank untuk RDI). Disarankan memilih RDI dari bank yang sama dengan rekening pribadi untuk menghemat biaya administrasi. 

Setelah pembukaan rekening selesai, Anda akan menerima nomor Single Investor Identification (SID) dan nomor RDI. SID merupakan identitas dalam berinvestasi. Seperti halnya KTP, investor hanya akan memiliki satu SID. Membuka rekening saham saat ini hanya butuh waktu 30 menit untuk verifikasi. 

Selanjutnya usai memiliki RDI, Anda harus mengisi rekening tersebut untuk membeli saham. Nominal minimal untuk deposit awal berbeda pada setiap perusahaan sekuritas. Namun, deposit minimal saat ini bisa dimulai dari Rp100 ribu. 

Anda dapat menyetor dengan cara transfer dari rekening pribadi ke RDI. Setelah itu, Anda tinggal menunggu dikirimkan ID, password, dan PIN untuk login ke akun saham online Anda. 

Jika sudah menerima ID, password, dan PIN, Anda sudah bisa melakukan investasi saham. Unduh aplikasi trading yang disediakan broker/sekuritas dari website sekuritas atau meminta secara langsung ke broker.

Tahapan selanjutnya, Anda akan menerima kartu Acuan Kepemilikan Sekuritas atau AKSes via pos. Kartu ini akan dikrim dalam amplop tertutup beserta PIN.

Kartu AKSes diterbitkan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk memantau kepemilikan saham Anda. Anda pun bisa mengecek kepemilikan saham setelah login di website investor.ksei.co.id.

Nah setelah memiliki rekening saham dan menyetor modal, Anda bisa melakukan transaksi saham. 

Dihimpun dari beberapa sumber, untuk membeli-menjual saham menggunakan software online trading, tersedia menu untuk beli dan jual saham yang bisa dipilih. Jika ingin membeli saham, Anda bisa memasukkan PIN, lalu pilih beli (Buy) saham, dan masukkan kode saham yang ingin dibeli. 

Setelah itu, masukkan harga dan lot saham yang ingin dibeli. Minimal pembelian satu lot atau 100 lembar, kemudian tekan tombol Send

Sedangkan jika ingin menjual saham, pilih menu jual (Sell). Bila ada keuntungan dari penjualan saham tersebut, maka akan langsung masuk ke saldo Anda. (RNA)

SHARE