MARKET NEWS

Dihantui Sentimen Negatif Lokal dan Global, IHSG Tersungkur Lagi ke Zona Merah

Dinar Fitra Maghiszha 08/09/2021 17:35 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tersungkur ke zona merah di akhir perdagangan hari ini, Rabu (8/9/2021).

Dihantui Sentimen Negatif Lokal dan Global, IHSG Tersungkur Lagi ke Zona Merah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tersungkur ke zona merah di akhir perdagangan hari ini, Rabu (8/9/2021). Indeks mengalami koreksi sampai dengan 86,3 poin (1,41%) ke level 6.026.

Pada akhir perdagangan, terdapat 376 emiten yang melemah, 138 menguat, dan 142 stagnan. Transaksi mencapai Rp12 triliun dari 24,5 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Branch Manager Jasa Utama Capital Sekuritas Batam, Chris Apriliony, memprediksi mulai pekan kedua hingga akhir bulan, IHSG akan mengalami penurunan, didorong belum adanya sentimen positif yang menyertai.

"Saya memprediksi mulai minggu kedua sampai akhir bulan ini IHSG mulai turun. Penurunan indeks juga terlihat cukup dalam. Kalau kita lihat sentimen positif IHSG belum terlihat, sementara sentimen negatif banyak menghantui pasar baik lokal maupun global," terang Chris dalam 2nd Session Closing, Rabu (8/9/2021).

Menurut Chris, market indeks terlihat digerakkan oleh saham-saham lapis kedua dan ketiga yang menunjukkan peningkatan signifikan dibanding emiten bluechips lainnya.

"Dalam beberapa bulan belakangan ini, market terlihat digerakkan oleh saham-saham lapis kedua dan ketiga. Small-caps inilah yang pergerakannya cukup signifikan mempengaruhi indeks," tuturnya.

Chris memandang bahwa IHSG perlu menembus break terlebih dahulu di titik support agar bisa merangsek naik ke level resisten.

"Seharusnya IHSG ada koreksi dahulu mencari titik supportnya, agar bisa menembus resisten di 6.160. Kalau saya lihat IHSG sisa pekan ini, ada kemungkinan meninggalkan area 6000an. Prediksi saya justru dari tanggal 8 ini baru akan mulai break di area supportnya untuk menguji di area 5900an atau 5800an," tukasnya.

Kepada investor, Chris merekomendasikan untuk segera mengambil posisi beli ketika indeks berada di level 5900-5800an.

"Sebenarnya sudah bisa mulai masuk di area 5900 dan 5800an. Kalau masuknya pas maka profitnya bisa maksimal," tandas Chris.

Seperti diketahui, penutupan hari ini merupakan kedua kalinya indeks menunjukkan pelemahannya sejak Selasa kemarin. Valuasi sepekan (-1,07%), sebulan (-1,66%), tiga bulan (-0,65%), bahkan enam bulan (-3,60%) menunjukkan indeks masih negatif, meski secara year to date masih positif tipis (0,79%).

Dibuka menguat di 6.114,4 dan merangsek di 6.123,7, indeks tak mampu menahan roda penguatannya hingga tergelincir di level terendahnya di 6.001,5. Nasib indeks lain juga terpantau sama seperti IHSG: MNC36 (-1,75%) di 289,0, JII (-1,67%) di 530,3, dan LQ45 (-1,70%) di 856,5.

Sedangkan indeks sektoral yang mendorong pergerakan IHSG yaitu: teknologi (0,08%), industri (-1,80%), keuangan (-1,79%), dan kesehatan (0,98%).

Indeks di kawasan Asia turut bergerak variatif: N225 (0,89%) di 30.181, STI (-1,01%) di 3076,9, KOSPI (-0,82%) di 3161,4, dan HSI (-0,22%) di 26.294.

Data aktivitas investor asing terpantau melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp644,8 miliar di pasar reguler dan net-buy di pasar negosiasi-tunai sebanyak Rp102,96 miliar. (TYO)

SHARE