Dikepung Sejumlah Sentimen Tak Menguntungkan, IHSG Hari Ini Rawan Memerah
Secara teknikal IHSG membentuk death cross dalam indikator Stochastic RSI yang berada di area jenuh beli atau overbought.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal kembali melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan hari ini, Senin (23/9/2024).
Berkubangnya indeks di zona merah tersebut terjadi di tengah investor bersiap menyambut rilis jumlah uang beredar M2 yang diramal meningkat seiring pertumbuhan kredit.
Secara teknikal IHSG membentuk death cross dalam indikator Stochastic RSI yang berada di area jenuh beli atau overbought.
"IHSG juga membentuk pola Bearish Engulfing yang mengindikasikan bearish reversal. Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan uji MA20 di level psikologis 7.700 pada perdagangan Senin (23/9)," tulis Phintraco Sekuritas, dalam risetnya, Minggu (22/9/2024).
Pertumbuhan jumlah uang beredar (M2 Money Supply) bulan Agustus 2024 dijadwalkan rilis pada Senin (23/9). Sebelumnya, posisi M2 tercatat tumbuh sebesar 7.4 persen year-on-year (yoy), yang dipengaruhi oleh pertumbuhan penyaluran kredit.
Phintraco menilai pertumbuhan jumlah uang beredar pada Agustus 2024 tetap tumbuh stabil seiring dengan pertumbuhan kredit pada Agustus 2024 yang terjaga tumbuh double digit sebesar 11,4 persen yoy.
Dari mancanegara, pelaku pasar bersiap menyambut rilis data S&P Global Composite PMI Amerika Serikat periode September 2024.
Data tersebut dapat mengukur kondisi manufaktur dan sektor jasa di negeri Paman Sam untuk mengukur apakah kebijakan penurunan Fed Funds Rate (FFR) dapat berlanjut pada November mendatang.
"PMI ini diperkirakan turun ke level 53 disebabkan ekspektasi penurunan dari sisi jasa yang diperkirakan sebesar 54, sementara sisi manufaktur diperkirakan sedikit tumbuh di level 48," tulis Phintraco.
Meneropong daratan Eropa, investor mengamati data Euro Area HCOB Composite PMI Flash bulan September 2024 yang diperkirakan akan stagnan di level 51. Berbeda dengan US, komponen PMI jasa, terang Phintraco, diperkirakan akan sedikit meningkat di level 53, sedangkan PMI Manufaktur diperkirakan masih dalam zona kontraksi di level 45.6.
Dalam kondisi pasar yang demikian, Phintraco memasukkan sejumlah saham pilihan dalam daftar yang layak diperhatikan. Deretan saham tersebut yaitu MBMA, PGAS, JSMR, AKRA, MEDC, dan PTBA.
(taufan sukma)