Dikepung Tantangan Global, Ini Fokus IPCC di 2023
tahun politik diperkirakan juga mulai memberikan pengaruh, sehingga memaksa pemerintah untuk waspada dan berhati-hati dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik.
IDXChannel - Kinerja dunia usaha tahun ini masih dihadapkan pada tantangan kondisi ekonomi makro global dan nasional.
Momen tahun politik diperkirakan juga mulai memberikan pengaruh, sehingga memaksa pemerintah untuk waspada dan berhati-hati dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global.
Meski demikian, harapan diyakini masih tersedia di industri otomotif, seiring kebijakan akomodatif dari pemerintah dan meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat, yang mendongkrak permintaan kendaraan bermotor.
"Kami masih melihat adanya harapan, dan optimistis bahwa kinerja bisnis masih bisa bertumbuh positif seiring positifnya kinerja sektor otomotif," ujar Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), Sugeng Mulyadi, Jumat (26/5/2023).
Dengan kondisi perekonomian global yang masih tak menentu, menruut Sugeng, pihaknya lebih memilih concern terhadap peningkatan kinerja fundamental dan pengembangan bisnis sebagai fokus utama kinerja IPCC di tahun ini.
Misalnya saja pada triwulan I-2023 lalu, di mana aktivitas ekspor CBU yang mencapai 90.073 unit, atau meningkat 40,74 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Sedangkan aktivitas ekspor truck/bus pada saat yang sama meroket hingga 333,33 persen ke angka 104 unit.
Sementara untuk aktivitas impor CBU juga terjadi kenaikan sebesar 47,95 persen di angka 93.476 unit.
"Begitupun dengan kondisi di Terminal Domestik, dimana pengiriman CBU naik 47,95 persen di angka 93.476 unit. Sedangkan Alat Berat dan Truck/Bus masing-masing naik 16,3 persen di angka 3.297 unit dan 12,59 persen di angka 19.679 unit," tutur Sugeng.
Dalam penjelaskannya, manajemen IPCC menyatakan bahwa hingga akhir 2022 perusahaan telah mengoperasikan sejumlah terminal, mulai dari Tanjung Priok, Terminal Belawan Medan, Terminal Pontianak, hingga Terminal Makassar.
Dengan telah bergabungnya jejaring Pelindo dalam satu naungan, maka terbuka lebar pengembangan kerjasama-operasi ke sejumlah wilayah, misalnya Balikpapan, Surabaya, Banjarmasin, Bali, Nusa Tenggara dan lainnya.
"Namun, tentu kami masih akan melakukan kajian studi kelayakan dan juga penjajakan terlebih dahulu," ungkap Sugeng.
Bahkan dengan adanya rencana pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan, lanjut Sugeng, IPCC menyambut positif dan mendukung terciptanya area yang terintegrasi, baik dari sisi Pelabuhan maupun area industri di sekitarnya.
Hal tersebut turut mendukung kelancaran arus kargo dari Pelabuhan, pabrikan manufaktur, hingga end user.
"Untuk itu, kolaborasi yang saling terintegrasi anatara satu sama lain agar dapat memberikan nilai tambah, menjadi kunci penting dalam kinerja ke depan," tegas Sugeng. (TSA)