Dipicu Kinerja Semester I-2023, GOTO Revisi Target EBITDA yang Disesuaikan
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan revisi target EBITDA yang disesuaikan untuk seluruh tahun ini.
IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan revisi target Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang disesuaikan untuk seluruh tahun ini.
Manajemen GOTO menyatakan, EBITDA Grup yang disesuaikan akan berada pada kisaran minus Rp4,5 triliun dan minus Rp3,8 triliun. GOTO sebelumnya menargetkan EBITDA yang disesuaikan mencapai kisaran negatif Rp5,3 triliun dan negatif Rp4,6 triliun.
"Ini adalah revisi dari kisaran yang sebelumnya diharapkan, yaitu antara negatif Rp5,3 triliun dan negatif Rp4,6 triliun karena kemajuan signifikan di paruh pertama (2023)," kata Manajemen GOTO dalam keterangan resminya, Selasa (15/8/2023).
Perseroan menyampaikan EBITDA Grup yang disesuaikan positif dalam kuartal IV-2023. Adapun pada enam bulan pertama 2023, GOTO berhasil menekan penurunan kerugian 48% menjadi Rp7,2 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp14,17 triliun.
Sementara pada periode yang sama, pendapatan GOTO melesat 102,5% menjadi Rp6,9 triliun dari semester I-2022, dengan Gross Transaction Value (GTV) mencapai Rp143 triliun.
GOTO mencatatkan perbaikan EBITDA yang disesuaikan sebesar 72% di kuartal II-2023 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi negatif Rp1,2 triliun. Ini didorong peningkatan monetisasi dan optimalisasi insentif berkelanjutan.
Berikut ikhtisar kinerja GOTO berdasarkan segmen bisnisnya.
1. On Demand Services
● EBITDA yang disesuaikan untuk On-Demand Services membaik sebesar 89% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi -1,24% dari GTV On-Demand Services.
● Pendapatan bruto kuartal kedua terus tumbuh stabil, meningkat sebesar 3,5% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp2,9 triliun, sebagai hasil dari fokus berkelanjutan perseroan pada profitabilitas dan monetisasi.
● Beban insentif dan pemasaran produk berkurang sebesar 35% dibandingkan tahun sebelumnya, setara dengan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp1 triliun secara keseluruhan antara layanan mobilitas dan pesan antarmakanan.
● GTV On-Demand Services menurun menjadi Rp13,2 triliun, atau sebesar 8,6% dibandingkan tahun sebelumnya karena rasionalisasi insentif untuk konsumen profitable, serta dipengaruhi tingginya jumlah hari libur umum di Indonesia pada periode tersebut, sehingga berdampak pada layanan mobilitas dan pesan antarmakanan.
2. E-commerce
● EBITDA yang disesuaikan untuk segmen E-commerce membaik sebesar 86% dibandingkan tahun sebelumnya, atau -0,39% dari GTV3 E-commerce.
● Margin kontribusi E-commerce tetap positif selama kuartal kedua berturut-turut tahun ini. Peningkatan profitabilitas E-commerce dapat dikaitkan dengan rasionalisasi insentif dan pemasaran produk sebesar 48% dibandingkan tahun sebelumnya, setara dengan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp1,2 triliun.
● GTV E-commerce sebesar Rp58,7 triliun, turun 13% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh menurunnya jumlah transaksi dari konsumen nonprofitable akibat insentif umum (blanket incentive) yang menurun.
3. Financial Technology
● Pendapatan bruto untuk Financial Technology meningkat 2% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp399 miliar pada kuartal II-2023.
● Margin kontribusi Financial Technology meningkat 45 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya hingga mendekati titik impas.
Seiring perseroan terus berinvestasi untuk unit bisnis ini dan memperkenalkan produk-produk baru yang memperluas rangkaian penawarannya, fluktuasi dalam margin kontribusi diperkirakan masih akan terjadi pada periode-periode mendatang.
● Pengeluaran insentif dan pemasaran produk mengalami efisiensi sebesar 59% dibandingkan tahun sebelumnya, setara dengan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp367 miliar.
● GTV Financial Technology mencapai Rp90,5 triliun pada kuartal kedua, meningkat 4% dibandingkan tahun sebelumnya.
4. Logistics
● EBITDA yang disesuaikan adalah Rp-94 miliar, membaik 62% dibandingkan tahun sebelumnya.
● Pendapatan bruto GoTo Logistics untuk kuartal II-2023 mencapai Rp562 miliar, meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
● Perbaikan struktur biaya termasuk pengurangan pengeluaran insentif dan pemasaran sebesar 64% dibandingkan tahun sebelumnya, setara dengan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp122 miliar. (RNA)