Diproyeksi Moncer, Intip Saham Semen Pilihan Mirae Asset Sekuritas
Komoditas semen diproyeksi menjadi salah satu sektor yang akan mengalami pertumbuhan baik di sepanjang tahun 2023 ini.
IDXChannel - Komoditas semen diproyeksi menjadi salah satu sektor yang akan mengalami pertumbuhan baik di sepanjang tahun 2023 ini. Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan dua saham yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
Research Analyst Mirae Asset, Emma Almira Fauni memaparkan bahwa, SMGR unggul dibanding INTP karena penurunan kinerja kuartal pertama tahun ini. Emma menyebut, SMGR lebih terkendali daripada INTP, sehingga tekanan harga di pasar untuk SMGR dapat lebih melunak.
“Selanjutnya, INTP mampu memperbesar pangsa pasarnya di luar Jawa dan dapat lebih diuntungkan karena dua faktor tahun ini, yaitu penurunan harga batu bara dan ekspansi porsi domestic market obligation (DMO) INTP,” kata Emma dalam Media Day Mirae Asset di Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Saat ini, harga saham perusahaan-perusahaan di pasar, seperti halnya produsen semen, masih tertekan. Di mana, harga INTP masih berada di kisaran Rp9.500-Rp10.000 dan SMGR di kisaran Rp5.500-Rp5.900.
Mirae Asset merekomendasikan buy pada saham SMGR dengan target harga Rp8.500, serta merekomendasikan buy pada saham INTP dengan target harga Rp14.000.
Lebih lanjut, Emma mengungkapkan empat faktor penopang kinerja sektor semen tahun ini antara lain adanya normalisasi harga komoditas energi, dan kompetisi yang semakin kondusif antar sektor semen pasca konsolidasi sejumlah perusahaan semen.
Dua faktor lain yang akan mendongkrak kinerja sektor semen yaitu utilisasi pabrik yang sudah sangat rendah sehingga kemungkinan akan membaik, serta potensi pemangkasan suku bunga acuan dapat mendorong permintaan properti oleh publik.
“Kami melihat ke depan akan ada potensi pertumbuhan untuk sektor semen, dengan normalisasi harga komoditas akan berlanjut,” kata Emma.
Tahun ini, Emma memprediksikan pertumbuhan kinerja penjualan semen, akan tetap tumbuh meskipun tidak besar, di kisaran 0%-5%, dibanding tahun lalu yang turun sebesar 3%. Ia pun optimistis saham semen masih sangat menarik untuk investor asing, mengingat kinerja keuangannya memiliki profitabilitas tinggi dibanding industri semen global, terutama Cina dan negara Asia lainnya.
(SLF)