Diputus PKPU, Sriwahana (SWAT) Keluarga Lukminto Masuk Daftar Pantau Khusus
Sriwahana Adityakarta (SWAT) masuk dalam pemantauan khusus bursa karena berada dalam masa PKPU. Adapun emiten ini punya relasi dengan raksasa tekstil, Sritex.
IDXChannel – PT Sriwahana Adityakarta Tbk atawa SWAT masuk dalam daftar pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (26/9) lantaran memenuhi kriteria nomor delapan.
Adapun kriteria tersebut menandakan kondisi perusahaan yang tengah berada dalam masa Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), pembatalan perdamaian, maupun pailit sehingga berdampak material terhadap kondisi emiten.
Dalam keterbukaan informasi disebutkan, Majelis Hakim menetapkan SWAT berada dalam keadaan PKPU Tetap pada 5 September lalu.
“Perusahaan telah mendapat perpanjangan masa PKPU selama 45 hari sampai dengan tanggal 19 Oktober 2022,” tulis Direktur Keuangan SWAT, Tjhie Ellyana, Senin (19/9).
Adapun Tjhie juga mengatakan bahwa SWAT memiliki utang kepada Handri Tohar sebesar Rp3 miliar yang merupakan utang piutang yang dipergunakan untuk modal kerja perusahaan. Sedangkan hubungan antara SWAT dengan Handri Tohar merupakan hubungan rekan kerja.
“Perseroan telah melakukan negosiasi dan mencari penyelesaian yang terbaik dan mengikuti proses PKPU,” tulis Tjhie.
Selain itu, Tjhie juga mengungkapkan bahwa kondisi PKPU tersebut tidak berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional SWAT.
“Sehubungan dengan kondisi PKPU tersebut, operasional perseroan saat ini masih berjalan dengan normal seperti biasa,” jelas Tjhie.
SWAT merupakan perusahaan industri kertas yang turut memproduksi kemasan karton, paper tube, hingga paper cone. Adapun perusahaan yang berdomisili di Boyolali, Jawa Tengah tersebut memiliki relasi dengan emiten tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex.
Sebagaimana dilansir dalam Laporan Tahunan SWAT pada 2020 dan prospektus penawaran saham perdana (IPO) pada 2018 lalu, SWAT memiliki relasi sepengendali dengan SRIL.
Ini karena pengendali SWAT, PT Sumber Makmur Lumintu, dikuasai oleh keluarga Luminto yang juga mengendalikan SRIL.
Komisaris utama SWAT Lenny Imelda Lukminto menguasai 38 persen saham, sedangkan Direktur Utama SWAT Shio Alim Susanto memiliki 60 persen saham PT Sumber Makmur Luminto. Sisanya, sebanyak 2 persen dimiliki oleh Margaret Imelda Lukminto. (Lihat bagan di bawah ini.)
Susunan Pemegang Saham Sriwahana Jelang IPO 2018
Lenny Imelda dan Margaret Imelda merupakan putri pendiri Sritex, mendiang H. M. Lukminto. Sementara, Alim Susanto adalah suami Lenny sekaligus menantu H.M. Lukminto. (ADF)