Direktur Multisarana Borong 1,25 Juta Saham MSIE
PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) mengumumkan transaksi pembelian saham oleh Direktur Perseroan, Ian Griffin Prawiromaruto.
IDXChannel - PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) mengumumkan transaksi pembelian saham oleh Direktur Perseroan, Ian Griffin Prawiromaruto. Dia tercatat memborong 1,25 juta saham emiten sektor properti itu.
Ian membeli 1,25 juta saham MSIE pada harga Rp60 per saham, sehingga merogoh kocek sebesar Rp75 juta. Transaksi pembeian tersebut dilakukan pada 16 Agustus 2023.
Dengan demikian, kepemilikan saham Ian di perseroan dari sebelumnya nihil, kini menjadi 1,25 juta saham atau porsinya 0,0856 persen.
Ian mengatakan, alasan transaksi pembelian adalah karena memerhatikan pergerakan harga saham MSIE beberapa hari terakhir sejak tanggal pencatatan atau listing perdana mengalami penurunan.
"Hingga terakhir per 16 Agustus 2023 (penutupan sesi I perdagangan pukul 12.00 WIB) tercatat sebesar Rp60 per saham atau diperkirakan kapitalisasi pasar berada di kisaran Rp87,6 miliar," jelasnya.
"Oleh karenanya, saya (secara pribadi) berpendapat atau merasa, nilai tersebut sudah cukup rendah dan karena telah berada di bawah perkiraan nilai buku perusahaan pada saat ini (perkiraan nilai berasal dari total ekuitas 31 Mei 2023 sesuai prospektus MSEI ditambah dengan perolehan dana bersih IPO)," tambahnya.
"Saya (secara pribadi) merasa harga Rp60 per saham tersebut sudah cukup murah, sehingga saya memutuskan berinvestasi," sambung Ian.
Sementara tujuan Ian menyerok saham MSIE adalah untuk investasi jangka panjang pada saham-saham yang dianggapnya sebagai value stock (memiliki fundamental yang baik dan harga menarik).
"Salah satunya menurut saya (pribadi) adalah MSIE," pungkas Ian.
Sekadar informasi, harga saham MSIE hari ini (18/8) dibuka melemah ke level 54. Hingga pukul 09.50 WIB, saham emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Agustus 2023 atau baru delapan hari ini sudah anjlok 10 persen.
Dalam sepekan, saham MSIE sudah longsor 40 persen. Padahal perseroan menetapkan harga IPO sebesar Rp110 per saham. Namun saat ini terus tertekan dan sudah turun ke harga Rp54 per saham.
(FAY)