MARKET NEWS

Dirikan Departemen Keberlanjutan, GGRP Jadi Produsen Baja Pertama di Asia Tenggara

Tim IDXChannel 13/10/2022 19:27 WIB

Buku Panduan Strategi ESG menguraikan langkah-langkah kunci yang akan diambil perusahaan guna menuju produksi baja berkelanjutan.

Dirikan Departemen Keberlanjutan, GGRP Jadi Produsen Baja Pertama di Asia Tenggara (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) secara resmi meluncurkan Buku Panduan Strategi Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (Environmental, Social & Governance/ESG) perusahaan, Kamis (13/10/2022).

Langkah tersebut sekaligus menandainya didirikannya departemen baru dalam struktur kinerja GGRP, yaitu Departemen Keberlanjutan yang bertugas membawahi seluruh program pelaksanaan ESG di perusahaan.

Dengan pendirian departemen khusus tersebut, menjadikan GGRP sebagai perusahaan baja terdepan sekaligus yang pertama di Asia Tenggara yang memiliki fokus terhadap nilai-nilai ESG di setiap lini bisnisnya," ujar General Manager Perencanaan & Keberlanjutan Perusahaan GGRP, Sheren Omega, usai prosesi peluncuran.

Menurut Sheren, peluncuran buku panduan sekaligus berdirinya departemen keberlanjutan dilakukan GGRP sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk turut mengatasi permasalahan perubahan iklim dan isu-isu sosial. Salah satunya terkait isu kesetaraan dan penerapan hak azasi manusia dalam lingkup kerja operasional GGRP.

Selain itu, upaya tersebut juga sejalan dengan visi industri menuju keberlanjutan dan mendukung Pemerintah Indonesia untuk mencapai nol karbon selambat-lambatnya pada 2060.

“Buku panduan ini sejalan dengan tekad kami untuk mengubah pendekatan tradisional dalam industri yang menyumbang delapan persen dari emisi global. Untuk itu, kami bekerja sama dengan pakar industri untuk menilai lanskap baja di wilayah  ini. Kami yakin dengan Buku Panduan Strategi ESG, kami diarahkan untuk mencapai produksi baja yang lebih berkelanjutan,” tutur Sheren.

Dijelaskannya, Buku Panduan Strategi ESG menguraikan langkah-langkah kunci yang akan diambil perusahaan guna menuju produksi baja berkelanjutan. Hal ini didasarkan pada upaya yang sudah dilakukan GGRP selama ini, seperti membuat produk yang telah disertifikasi oleh standar global dan pembelian kredit karbon.

"Saat ini kami juga bahkan tercatat sebagai salah satu produsen baja pertama di Asia Tenggara yang telah melakukan pembelian kredit karbon. Buku Panduan Strategi ESG juga untuk memandu Departemen Keberlanjutan dalam melaksanakan tujuan dan visi misi perusahaan,” ungkap Sheren. 

Hingga saat ini, lanjut Sheren, GGRP telah membangun tujuan ESG pada lima pilar, yaitu pengadaan yang bertanggung jawab, kepatuhan lingkungan dan sosial, transisi energi dan solusi rendah karbon, berkontribusi pada pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan memelihara bakat.

Pembangunan pada lima pilar tersebut, menyelaraskan dengan standar internasional seperti Sustainable Development Goals (SDGs), Global Reporting Initiative (GRI) dan ResponsibleSteel Principles.

“Kelima pilar ini fokus pada upaya mendorong dan memberikan panduan tentang tindakan dalam memproduksi baja. Hal ini juga bertujuan untuk memitigasi dampak yang berasal dari perkembangan industri baja, seperti kekurangan bahan baku dan masalah rantai pasokan," papar Sheren.

Sementara, Presiden Direktur GGRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng menambahkan, bahwa perusahaannya memiliki misi untuk dekarbonisasi produksi baja dan mengurangi emisi gas rumah kaca di kawasan Asia Tenggara. Untuk itu, seiring meningkatnya permintaan baja, pihaknya juga bertanggung jawab memproduksi baja dengan cara yang meminimalkan kerusakan lingkungan. 

"Upaya ini sangat penting, mengingat baja menjadi komponen utama dalam ekspor Indonesia. Karena itu, kami harus memastikan bahwa produksi baja berkelanjutan menjadi hal utama bagi semua produsen baja. Kami berharap Buku Panduan Strategi ESG dapat membuka jalan ke depan untuk praktik terbaik dalam manufaktur baja,” tegas Abednedju. (TSA)

SHARE