Dirut PTBA Beberkan Penyebab Laba Anjlok 51,5 Persen di 2023
Ada sejumlah tantangan yang dihadapi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada 2023 hingga laba bersih turun 51,5 persen menjadi Rp6,1 triliun.
IDXChannel - Laba bersih PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada 2023 tercatat turun 51,5 persen menjadi Rp6,1 triliun jika dibandingkan 2022. Ada sejumlah tantangan yang dihadapi perseroan.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, beberapa tantangan itu di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Ia bilang, rata-rata harga batu bara ICI-3 terkoreksi 34 persen dari USD127,8 per ton pada Januari- Desember 2022 menjadi USD84,8 per ton secara tahunan.
"Sementara, Harga Pokok Penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan," kata dia dalam Konferensi Pers Tahun Buku 2023 PTBA di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Oleh karena itu, lanjut Arsal, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik.
"Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal," jelas Arsal.
PTBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp38,5 triliun dan laba bruto sebesar Rp9,2 triliun sepanjang 2023.
Setelah dikurangi biaya usaha, maka perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp6,1, triliun selama 2023. Realisasi ini anjlok 51,5 persen jia dibandingkan dengan realisasi laba bersih 2022 yang tercatat Rp12,6 triliun.
Sedangkan total aset perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp38,8 triliun.
Pada Januari-Desember 2023, total produksi batu bara PTBA mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13 persen dibanding 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023.
Kenaikan produksi ini diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton, naik 17 persen dibanding tahun sebelumnya.
Perseroan juga mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibanding tahun 2022. Sementara penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12 persen secara tahunan (year on year).
(YNA)