Disiplin Jaga Beban Biaya Digadang Jadi Katalis Kinerja BBNI
Secara keseluruhan, BBNI berhasil memangkas beban operasional sebesar 19,2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dinilai cukup berhasil dalam mempertahankan struktur biaya pada level yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
Kondisi ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi bank berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut guna meningkatkan laba dan kinerja secara keseluruhan.
Tercatat pada kuartal I-2024, rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) BBNI berada di angka 43,2 persen secara bank only, yang menunjukkan penurunan yang positif.
Rasio CIR ini adalah indikator efisiensi yang dianggap lebih akurat dibandingkan dengan BOPO (Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional) dalam konteks perbankan.
Penurunan rasio CIR mengindikasikan adanya efisiensi dalam beban operasional terhadap pendapatan bunga bersih.
Selain itu, rasio Cost to Assets (CoA) BBNI juga mengalami penurunan dibandingkan kuartal I-2023, dari 2,5 persen menjadi 2,4 persen pada kuartal I-2024.
Secara keseluruhan, BBNI berhasil memangkas beban operasional sebesar 19,2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Penurunan terbesar terlihat pada sektor IT & Telekomunikasi serta biaya terkait hunian, yang masing-masing turun sebesar 15,9 persen dan 16,7 persen.
Selain itu, BBNI juga mendorong produktivitas dengan fokus pada kualitas dibandingkan kuantitas. Strategi ini tercermin dari penekanan pada bisnis dan unit digital.
BBNI juga melakukan kalibrasi skema penghargaan yang berorientasi pada hasil untuk mempertahankan dan menarik talenta terbaik.
Menurut Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama, Kiswoyo Adi Joe, kemampuan BBNI dalam menjaga struktur biaya yang manageable menjadi salah satu faktor utama dalam peningkatan laba.
"BBNI berusaha untuk meningkatkan profitnya hingga setara dengan bank-bank besar lainnya," ujar Kiswoyo, dalam keterangan resminya.
Menueut Kiswoyo, BBNI memiliki kekuatan di semua lini, termasuk korporasi, UMKM, dan perumahan, sehingga perusahaan harus bisa mengoptimalkan produktivitasnya.
"Kita akan melihat hasilnya di semester II. Jika NPL tetap rendah, berarti tugas BBNI sukses," ujar Kiswoyo.
(taufan sukma)