Diskon PPN Diperpanjang, Sektor Properti Dinilai Tetap Prospektif
Pemerintah resmi memperpanjang insentif diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 100 persen untuk pembelian properti hingga akhir 2025.
IDXChannel – Pemerintah resmi memperpanjang insentif diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 100 persen untuk pembelian properti hingga akhir 2025.
Keputusan ini disambut positif oleh analis BRI Danareksa Sekuritas, yang menilai kebijakan tersebut akan tetap menopang kinerja sektor properti di paruh kedua tahun ini.
Dalam riset yang terbit pada 29 Juli 2025, BRI Danareksa menilai perpanjangan ini bukan kejutan karena sebelumnya sudah diperkirakan. Potongan PPN dinilai sangat membantu daya beli, dengan mengurangi beban awal pembeli hingga 11 persen.
Hal ini tercermin dari tingginya kontribusi produk bebas PPN terhadap total pre-sales, yakni 28 persen di 2024 dan naik jadi 31 persen di semester I-2025.
“Melihat kesamaan dengan timeline pada Agustus 2024, kami menilai perpanjangan insentif hingga paruh pertama 2026 masih mungkin terjadi jika kondisi makroekonomi tetap lesu,” kata analis BRI Danareksa.
Selain insentif fiskal, percepatan belanja pemerintah juga diperkirakan mendongkrak kepercayaan konsumen di paruh kedua tahun ini. BRI Danareksa melihat, ada risiko dari pembatalan pembelian di awal Juli, ketika diskon PPN masih 50 persen, namun dampaknya diperkirakan minim.
Dari sisi suplai, pengembang rumah tapak dengan harga Rp1 miliar hingga Rp5 miliar dan lokasi yang tersebar dinilai tetap menjadi pemain utama. CTRA tercatat memiliki inventori properti bebas PPN terbesar, sekitar Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun, diikuti PWON, BSDE, dan SMRA.
Dengan mempertimbangkan bauran harga, eksposur ke rumah tapak, diversifikasi lokasi, dan kekuatan aset ritel, BRI Danareksa menempatkan urutan saham pilihan sebagai berikut: CTRA, PWON, SMRA, dan BSDE.
Valuasi sektor juga dinilai masih murah dibanding rata-rata lima tahun terakhir. Kinerja pre-sales sepanjang semester I-2025 pun berjalan sesuai jalur, dengan realisasi 49 persen dari target setahun penuh. Prospek ke depan juga ditopang kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada kuartal III-2025 atau IV-2025.
CTRA dan PWON tetap menjadi saham pilihan utama BRI Danareksa, dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih 10 persen tahun ini. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.