Ditopang Gaya Hidup, Segar Kumala (BUAH) Yakin Penjualan Tembus Rp1,5 Triliun
BUAH disebut Renny berhasil mencatatkan kinerja yang baik di tengah pandemi COVID-19 dalam tiga tahun terakhir.
IDXChannel - PT Segar Kumala Indonesia Tbk baru saja mengumumkan keberhasilannya dalam melakukan penawaran awal (bookbuilding) sejak 20 Juli 2022 lalu. Dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 200 juta saham ke publik, perusahaan dengan kode saham BUAH ini kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 3,24 kali.
Direktur Utama PT Segar Kumala Indonesia Tbk, Renny Lauren, mengaku bersyukur atas capaian bookbuilding tersebut. Menurut Renny, besarnya minat masyarakat terhadap saham BUAH tak lepas dari prospek bisnis perusahaan yang memang sangat menjanjikan.
Sebagai bukti, BUAH disebut Renny berhasil mencatatkan kinerja yang baik di tengah pandemi COVID-19 dalam tiga tahun terakhir. Reni meyakini tren tersebut akan berlanjut, menyusul permintaan masyarakat yang terus meningkat.
"Kami melihat kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, apalagi dengan kondisi pandemi COVID-19, saat ini menjadikan kebutuhan buah-buahan dan sayuran memiliki porsi signifikan dalam konsumsi sehari-hari," ujar Renny, dalam paparan media, di Surabaya, Selasa (26/7/2022).
Dengan berbekal iklim yang bagus di masyarakat itu, Renny pun mengaku pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi guna mencapai target yang sudah ditetapkan. Salah satunya terkait target penjualan yang sebelumnya telah ditetapkan sebesar Rp1,5 triliun hingga akhir 2022.
"Target tersebut setara dengan pertumbuhan 50 persen dari total penjualan BUAH pada tahun 2021," ungkap Renny.
Bahkan proses IPO yang dilakukan saat ini, disebut Renny juga merupakan bagian dari salah satu strategi tersebut, sehingga diharapkan dapat memperkuat keuangan perusahaan guna mendukung sejumlah ekspansi yang bakal dilakukan.
Dalam proses IPO kali ini, BUAH dengan melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik, atau sebanyak-banyaknya 200 juta lembar saham dengan harga penawaran awal sebesar Rp350 sampai dengan Rp400 per lembar untuk mendapatkan dana segar sekitar Rp70 miliar hingga Rp80 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dengan alokasi 75 persen dan sisanya untuk membuka cabang baru perseroan.
Strategi lain yaitu, perseroan akan bekerja sama dengan lebih banyak pihak supplier dari mancanegara. Hal ini dilakukan untuk melengkapi keberagaman produk. Sampai pada saat ini, mitra supplier yang berhasil digandeng berasal dari Asia, Australia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa hingga Timur Tengah.
"Dengan menggandeng lebih banyak supplier, diharapkan semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai salah satu importir buah-buahan terbesar dan terlengkap di Indonesia," ujar Renny.
Pencatatan saham BUAH saat ini memasuki hari terakhir masa penawaran awal atau bookbuilding yakni pada 20-26 Juli 2022, selanjutnya masa penawaran umum perdana saham akan dilakukan pada 2-5 Agustus 2022, dan distribusi secara elektronik akan dilakukan pada 8 Agustus 2022. (TSA)