Dividend Yield TOTL 23 Persen, Waspada Potensi Jebakan Dividen

Total Bangun Persada (TOTL) akan membagikan dividen tunai dengan dividend yield yang menggiurkan.

IDXChannel – PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividennya untuk periode tahun buku 2022. Selain jumlahnya cukup besar, emiten ini menawarkan dividend yield yang menggiurkan di periode ini.

Sebagaimana disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari Rabu (10/5), TOTL menetapkan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp341 miliar untuk periode tahun buku 2022.

Nantinya, dalam pembagian dividen tersebut, pemegang saham TOTL nantinya akan menerima dividen per saham sebesar Rp100.

Adapun, dasar dari pembagian dividen tersebut berasal dari laba bersih emiten sebesar Rp91,68 miliar pada tahun 2022.

Artinya, angka dividend pay out ratio atau DPR dari pembagian dividen TOTL di periode ini mencapai 372 persen.

Dengan potensi tersebut, sentimen pembagian dividen TOTL berhasil mengerek harga saham emiten pada Rabu (10/5).

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tersebut mencatat, saham TOTL melambung 24,85 persen menyentuh auto reject atas (ARA) menjadi Rp422/saham.

Sementara, hingga penutupan sesi I perdagangan Kamis (11/5), saham TOTL masih menguat sebesar 2,84 persen ke level Rp434/saham. Bahkan, pada pukul 09.05 WIB, saham TOTL sempat menyentuh Rp466/saham atau melesat 10,42 persen dibanding periode sebelumnya.

Selain akan membagikan dividen yang menarik, TOTL juga mencatatkan angka dividend yield yang tinggi pula.

Asal tahu saja, dividend yield adalah tingkat pengembalian dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham yang digunakan untuk melihat tingkat keuntungan yang diberikan perusahaan.

Dengan harga sahamnya pada penutupan sesi I, Kamis (11/5) di Rp434/saham, dividend yield yang dicatatkan TOTL untuk periode ini mencapai 23,04 persen. Artinya, dividend yield TOTL tergolong tinggi karena memiliki angka di atas 5 persen.

Meski TOTL menawarkan dividend yield yang menggiurkan, investor perlu mewaspadai potensi dividend trap, supaya tidak terjebak membeli di harga tinggi (saat cum date) dan harus menyaksikan harga saham koleksinya malah merosot pasca-cum date.

Sebagai informasi, dividend trap yakni jebakan dividend yield suatu emiten yang tampaknya tinggi dan menggiurkan, tetapi setelah memasuki masa ex-date harga sahamnya justru anjlok.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.