MARKET NEWS

DOID Habiskan Capex Rp2,16 Triliun hingga Kuartal III-2024, Buat Apa?

Cahya Puteri Abdi Rabbi 20/12/2024 13:34 WIB

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mencatatkan realisasi belanja modal sebesar USD133,1 juta atau sekitar Rp2,16 triliun hingga kuartal III-2024.

DOID Habiskan Capex Rp2,16 Triliun hingga Kuartal III-2024, Buat Apa? (foto mnc media)

IDXChannel - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mencatatkan realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD133,1 juta atau sekitar Rp2,16 triliun hingga kuartal III-2024. 

Perseroan menargetkan anggaran belanja modal sebesar USD150 juta-USD190 juta sepanjang tahun ini.

“Berfokus pada ekspansi strategis dan diversifikasi, belanja modal grup mencapai USD133,1 juta pada kuartal III-2024, mencatat kenaikan sebesar 79 persen year on year,” kata Direktur Utama DOID, Iwan Fuad Salim dalam keterangan resminya, Jumat (20/12/2024).

Iwan mengatakan, investasi yang dilakukan perseroan sepanjang tahun ini meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong pertumbuhan melalui ekspansi di site yang sudah ada, serta biaya Repair and Maintenance (R&M) yang memastikan umur panjang dan efisiensi aset DOID.

Secara bersamaan, lanjut Iwan, pengelolaan modal kerja yang lebih baik menghasilkan peningkatan arus kas operasional sebesar 2 persen, mencapai sekitar USD232 juta. Free cash flow (FCF) tercatat sebesar USD80,2 juta. 

Namun, setelah akuisisi, FCF menurun menjadi USD35,6 juta akibat investasi strategis, terutama di ACG dan belanja modal yang berkaitan dengan kontrak. 

“Investasi ini mencerminkan komitmen Grup terhadap pertumbuhan dan membangun legacy yang berkelanjutan,” ujar Iwan.

Adapun, DOID mencatatkan pendapatan sebesar USD1,34 miliar per kuartal III-2024 atau setara Rp21,98 triliun. Angka itu turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD1,36 miliar.

Sepanjang sembilan bulan ini, biaya keuangan DOID meningkat sebesar 20 persen secara tahunan akibat investasi berorientasi masa depan, yang menyebabkan kerugian bersih USD17,4 juta. Angka itu membaik signifikan dari kerugian bersih sebesar USD26,6 juta pada semester I-2024.

(Fiki Ariyanti)

SHARE