MARKET NEWS

Dominasi Investor Lokal Pasar Obligasi RI Jadi Angin Segar di Tengah Volatilitas Global

Michelle Natalia 09/10/2023 12:40 WIB

Indeks pasar obligasi Indonesia dinilai masih akan bertahan di zona positif. Meskipun saat ini tengah dilanda ketidakpastian dan outflow asing.

Dominasi Investor Lokal Pasar Obligasi RI Jadi Angin Segar di Tengah Volatilitas Global. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Indeks pasar obligasi Indonesia dinilai masih akan bertahan di zona positif. Meskipun saat ini tengah dilanda ketidakpastian dan outflow asing dalam dua bulan terakhir (Agustus-September 2023).

"Secara year-to-date (ytd), masih mencatatkan positif return. Ini kalau saya lihat memang ada pengaruh dari meningkatnya porsi domestik untuk di SBN," ujar Kepala Departemen Riset Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Roby Rushandie dalam IDX Channel Market Review di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Sehingga, kata dia, kalau dibandingkan masa ini dengan masa sebelum pandemi Covid-19, di mana sebelum pandemi sangat sensitif dengan outflow asing. Menurutnya, sekarang masih bisa lebih terjaga dari volatilitas karena pengaruh dari investor domestik yang masih berlanjut mengakumulasi SBN.

"Investor domestik, khususnya lembaga keuangan non bank menjadi investor domestik terbesar seperti asuransi dan dana pensiun. Kemudian, juga ada kenaikan yang cukup baik dari sisi investor retail," sambung Roby.

Dia menerangkan, pemerintah saat ini juga sedang gencar menerbitkan instrumen obligasi retail untuk mendiversifikasi basis investor domestik.

Dengan investor lembaga keuangan non bank yang meningkat, ditambah dengan retail yang meningkat, bisa dikatakan bahwa ini membantu menahan pasar obligasi RI dari volatilitas yang cukup tinggi.

"Terlebih, saat ini yield US Treasury hampir menyamai yield S&P 500. Namun, dengan tekanan jual yang tinggi ini berarti harganya akan turun, artinya US Treasury akan sangat ter-discount dari sisi harga sehingga ini akan menjadi peluang capital gain yang menarik ketika harganya lagi rendah," ungkap Roby.

Ditambah lagi, jelas dia, ekspektasinya mungkin di akhir tahun 2024, ada kemungkinan bagi The Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga acuan. Sehingga, dengan US Treasury yang harganya turun, bisa menjadi daya tarik bagi investor global untuk masuk sekarang, antisipasi The Fed menurunkan suku bunga.

"Karena begitu The Fed menurunkan suku bunga, harga dari US Treasury akan naik kembali," pungkas Roby.

(YNA)

SHARE