MARKET NEWS

Dongkrak Harga Sawit, Airlangga Ajak Malaysia Implementasikan Mandatori B30

Fahmi Abidin 20/11/2019 14:00 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan komitmen Indonesia dan Malaysia untuk implementasikan program mandatori B30.

Dongkrak Harga Sawit, Airlangga Ajak Malaysia Implementasikan Mandatori B30. (Foto: Ist)

IDXChannel – Diundang oleh PM Malaysia Mahathir Bin Muhammad di Putra Jaya, Kuala Lumpur, pada Selasa (19/11/2019) usai hadiri The 2nd Ministeral Meeting of Palm Oil Producting Countries, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan komitmen kedua negara untuk implementasikan program mandatori B30.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan rasa hormatnya karena diundang mewakili Indonesia sekaligus menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan Malaysia menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 2nd Ministeral Meeting of Palm Oil Producting Countries yang juga dihadiri para menteri dan perwakilan negara penghasil minyak kelapa sawit di dunia.

Sejatinya Indonesia dan Malaysia memiliki hubungan bilateral yang erat dan terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia telah berhasil mengimplementasikan program B (Biodiesel) 20% (B20), dan saat ini Pemerintah Indonesia mentargetkan untuk mengimplementasikan program mandatori B30 pada awal 2020.

“Kebijakan ini telah meningkatkan harga minyak kelapa sawit di atas 600 dollar AS/ton,” jelas Airlangga.

Airlangga Hartarto juga menyampaikan apresiasinya atas komitmen Malaysia mengimplementasikan mandatori B20 pada 2020, sehingga diharapkan mampu meningkatkan harga minyak kelapa sawit di dunia yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan di tingkat petani dan pekebun rakyat.

Tercatat saat ini 4 negara yang akan bergabung dalam keanggotaan CPOP, setelah Indonesia dan Malaysia, yakni Papua New Guine, Honduras, Ghana dan Kolombia sehingga penambahan keanggotaan ini diharapkan akan meningkat posisi CPOPC di mata dunia.

PM Malaysia Mahathir menyatakan dukungannya terhadap penerapan mandatori B30 di Indonesia, dan berharap Malaysia dapat mengikuti langkah Indonesia tersebut.

Selain itu, PM Malaysia menyatakan persetujuannya terhadap langkah penyatuan standar keberlangsungan kelapa sawit sehingga sinergitas program antara Indonesia dan Malaysia semakin baik dan daya saing pekebun meningkat.

Mahathir juga menyampaikan akan melakukan pembatasan penambahan luas areal kelapa sawit di Malaysia dan akan fokus pada peningkatan produktifitas (yield) dari petani.

Dalam upaya meningkatkan produktifitas, Mahathir mendorong diintensifkannya kegiatan R&D utamanya dalam pengembangan produk hilir kelapa sawit sehingga nilai tambah produk akan meningkat. (*)

 

SHARE