MARKET NEWS

Dongkrak Penjualan 2025, Phapros (PEHA) Siapkan Transformasi Pemasaran

Taufan Sukma Abdi Putra 28/05/2025 09:50 WIB

PEHA juga terus melakukan ekspansi pasar ke luar negeri sebagai salah satu strategi untuk  meningkatkan pendapatan pada 2025.

Dongkrak Penjualan 2025, Phapros (PEHA) Siapkan Transformasi Pemasaran (foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Phapros Tbk (PEHA) bersiap menjalankan program transformasi di bidang pemasaran demi memaksimalkan kinerja penjualan di 2025.

Upaya pemaksimalan tersebut bakal disokong melalui penguatan pasar produk OTC (Over the Counter) dengan promosi yang masif dan memanfaatkan media digital, mendukung program pemerintah nasional ataupun regional, serta fokus pada pasar reguler untuk produk obat beresep (etical) baik di rumah sakit pemerintah dan swasta. 

"Dengan program transformasi yang sudah berjalan sejak awal tahun, kami optimistis hal ini dapat segera meningkatkan kinerja Perseroan dan membawa dampak positif bagi seluruh stakeholders," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PEHA, Ida Rahmi Kurniasih, dalam keterangan resminya, Senin (26/5/2025).

Tak hanya mengandalkan tiga pendekatan tersebut, menurut Ida, pihaknya gencar melakukan penguatan portofolio produk dengan meningkatkan market share produk Antimo Group.

Berdasarkan hasil survei pada awal semester II tahun 2024, Antimo yang telah hadir selama 52 tahun di tengah masyarakat Indonesia menjadi produk yang paling banyak dicari dibanding merek lainnya dengan 14 persen responden diantaranya merupakan konsumen setia.

Sebagai bagian dari Holding BUMN Farmasi, Ida menjelaskan, pihaknya telah melakukan inovasi pada produk Paket OAT (obat antituberkulosis) Kategori 1 Dosis Harian dalam bentuk kaplet salut selaput. Dengan teknologi ini, dosis terapi obat TB menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat.

Inovasi ini adalah wujud dukungan Phapros dalam mendukung program pemerintah untuk pengendalian dan pengobatan tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

"Inovasi ini merupakan komitmen perusahaan dalam menyediakan solusi kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat. Sebagai negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, Indonesia membutuhkan solusi yang efektif dan mudah diakses bagi pasien," ujar Ida.

Pada saat yang sama, PEHA juga terus melakukan ekspansi pasar ke luar negeri sebagai salah satu strategi untuk  meningkatkan pendapatan pada 2025.

Overseas markets seperti Timor Leste, Kamboja, Filipina, dan Peru telah menjadi negara tujuan ekspor dari Phapros atas sejumlah produk andalan perusahaan antara lain Antimo Group, kelompok terapi TB, multivitamin dan mineral, serta beberapa produk injeksi.

"Saat ini pendapatan penjualan ekspor terus bertambah dari tahun ke tahun, bahkan meningkat sebesar 153 persen di akhir 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya," ujar Ida.

Di lain pihak, PEHA juga bertekad untuk terus menyumbangkan nilai tambah berupa pemanfaatan sumber daya alam yang efisien, membentuk konservasi energi yang mumpuni, dan melaksanakan pengembangan sosial masyarakat.

Untuk itu, Phapros berhasil meraih penghargaan PROPER Hijau Ke-9 pada Anugerah PROPER tahun 2025. Penghargaan PROPER merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka upaya meningkatkan kualitas dan pengelolaan lingkungan hidup dan sosial.

Secara keseluruhan, lanjut Ida, pihaknya berfokus pda lima strategi utama dalam transformasi bisnis dan keuangan. Kelima strategi tersebut yaitu memperkuat keuangan yang berkelanjutan melalui restrukturisasi hutang perbankan dan efisiensi di segala aspek, peningkatan kepuasan pelanggan melalui penguatan komersialisasi dan distribusi produk, dan pengembangan bisnis dan portofolio produk melalui penguatan RnD dan kemitraan strategis termasuk perluasan pasar ekspor.

Selain itu, Perseroan juga fokus pada transformasi sistem dan proses bisnis melalui penguatan supply chain, memacu inovasi dalam proses bisnis hulu hingga hilir dan digitalisasi di segala lini, serta optimalisasi budaya dan sumber daya manusia melalui transformasi human capital dan pengembangan talent.

"Lima grand strategy ini telah berjalan sejak tahun lalu, yang membantu kami memperkuat fundamental bisnis dan meningkatkan penjualan sehingga dapat mencetak profitabilitas berkelanjutan," ujar Ida.

(taufan sukma)

SHARE