MARKET NEWS

Dorong Kapasitas ECGO, KRYA Bakal Rights Issue Rp300 Miliar

Rahmat Fiansyah 29/08/2025 06:00 WIB

KRYA siap menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue pasca diakuisisi oleh Green City Pte Ltd.

KRYA siap menggelar rights issue dengan target Rp300 miliar pasca diakuisisi oleh Green City Pte Ltd. (Foto: Dok. KRYA)

IDXChannel - PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) siap menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue pasca diakuisisi oleh Green City Pte Ltd.

Perseroan menargetkan dana Rp300 miliar dari aksi korporasi tersebut. Tujuannya mendukung ekspansi bisnis anak usaha yang baru diakuisisinya, PT Green City Traffic pada tahun depan di tengah tingginya permintaan motor listrik ECGO.

Direktur Utama KRYA, William Teng mengatakan, pengendali baru, Green City juga berencana memperkuat porsi saham di KRYA sekaligus menerbitkan saham baru lewat skema rights issue.

William yang juga CEO ECGO menilai, kapasitas produksi ECGO akan dinaikkan. Saat ini, lebih dari 70 ribu pengemudi ojek online (ojol) mengajukan permohonan untuk memakai motor listrik ECGO.

"Dengan masuknya KRYA sebagai pemegang saham pengendali, kapasitas produksi ECGO akan ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang," kata William lewat keterangan resmi, Kamis (28/8/2025).

Dia mengungkapkan, pengguna terbesar ECGO saat ini adalah pengemudi ojol. Dengan hanya membayar Rp39 ribu per hari, pengemudi dapat memakai motor ECGO tanpa batas jarak.

Hal ini jauh lebih efisien dari motor bensin yang biasanya menghabiskan Rp50-Rp60 ribu per hari. Dia memperkirakan, penghematan yang dilakukan dengan menggunakan motor listrik bisa mencapai Rp1,2 juta per bulan.

Oleh karena itu, kata William, KRYA berencana mendorong kapasitas produksi untuk memenuhi target penjualan 55 ribu unit motor pada 2026. Dalam lima tahun ke depan, KRYA juga menargetkan ECGO bisa menjual 1 juta unit motor listrik.

Menurut William, industri kendaraan listrik (electric vehicle atau EV) terus menggeliat imbas dukungan pemerintah Indonesia terhadap sektor ini sejak 2019. Langkah KRYA mengakuisisi 51 persen saham ECGO juga sangat strategis mengingat ECGO telah beroperasi dan membangun ekosistem motor listrik selama tujuh tahun terakhir.

ECGO, kata dia, membangun platform pengembangan kendaraan, manajemen baterai dan penukaran baterai, rantai pasok global, hingga layanan purna jual yang solid.

"Ekosistem ini menjamin ECGO tetap memiliki keunggulan kompetitif di industri kendaraan listrik dan menjadi pemain utama di sektor ini," ujarnya.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE