MARKET NEWS

Dorong Pendapatan saat Ramadan, Begini Strategi Grahaprima Suksesmandiri (GTRA)

Anggie Ariesta 30/03/2023 14:45 WIB

GTRA selalu mendapat permintaan lebih pada hari besar khususnya Lebaran, sehingga pihaknya selalu memanfaatkan momentum untuk pengembangan.

Dorong Pendapatan saat Ramadan, Begini Strategi Grahaprima Suksesmandiri (GTRA). Foto: MNC Media.

IDXChannel - Momen Ramadan dan Lebaran mendorong peningkatan pendapatan PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) yang pasca IPO sudah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) berupa pembelian 38 unit truk.

"Sehingga pada masa Lebaran akan ada permintaan penambahan dari consumer goods, lalu dari pengiriman lain juga dari sisi tekstil atau barang elektronik pasti akan ada peningkatan sehingga semua berkembang dari sisi pengiriman," jelas Direktur Utama PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk, Ronny Senjaya dalam dalam Market Review IDX, Kamis (30/3/2023).

Sejak berdiri pada 2005, Ronny mengaku GTRA selalu mendapat permintaan lebih pada hari besar khususnya Lebaran, sehingga pihaknya selalu memanfaatkan momentum untuk pengembangan.

"Jadi di akhir tahun kita sudah planning kan penambahan unit supaya masuk itu sebelum lebaran sehingga pada saat lebaran ada peningkatan, unit itu sudah tersedia," katanya.

GTRA melepas 378,87 juta saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah tersebut setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO. Dengan harga IPO Rp150 per saham, Grahaprima mendulang dana segar Rp 56,83 miliar.

Grahaprima akan menggunakan Rp36,8 miliar atau sebesar 64,8% dari dana IPO sebagai anggaran belanja modal (capex) berupa pembelian 38 unit truk untuk memenuhi permintaan tambahan support unit dari pelanggan.

Sementara itu, sebesar 35,2% dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja GTRA yang terkait dengan penambahan unit kendaraan di 2023, termasuk tidak terbatas untuk biaya pengiriman, servis, membeli ban mobil, gaji karyawan hingga membeli GPS.

Sebagai informasi, kegiatan usaha utama GTRA yang dijalani antara lain, angkutan sewa khusus, angkutan bermotor untuk barang umum seperti angkutan dengan truk, pick up, bak terbuka, dan bak tertutup.

Kemudian angkutan bermotor untuk barang khusus seperti bahan bakar minyak, minyak bumi, hasil olahan, Liquefied Petroleum Gas (LPG), Liquefied Natural Gas (LNG) dan- Compressed Natural Gas (CNG), angkutan barang berbahaya, limbah bahan berbahaya dan beracun. (NIA)

SHARE