Dua Proyek Utama Ingria (GRIA) Diprediksi Topang Penjualan
PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA) bertekad mendongkrak kinerja pada 2025-2026.
IDXChannel - PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA) bertekad mendongkrak kinerja pada 2025-2026. Emiten pengembang properti subsidi tersebut memiliki dua proyek besar untuk mewujudkannya.
Kinerja GRIA pada tahun lalu cukup solid. Sepanjang 2024, penjualan unit naik 31,6 persen yoy menjadi 333 unit. Pendapatan naik 35,6 pesen menjadi Rp65,02 miliar, sementara laba bersih melonjak 68,5 persen menjadi Rp5,78 miliar. Margin laba ikut membaik dari 6 persen menjadi 9 persen.
Pengamat Pasar Modal, Indrawijaya Rangkuti menilai, saham GRIA mendapatkan sentimen positif terkait upaya pemerintah mengatasi backlog hingga 36 juta unit rumah.
Tak berhenti di situ, GRIA menyiapkan proyek besar, yakni Gria Mahakam City di Samarinda dengan kapasitas 5.500 unit, serta New Bukit Residence di Purwakarta dengan 200 unit.
"Keduanya diproyeksikan jadi pendorong pertumbuhan perusahaan di tahun 2025-2026," katanya, Senin (15/9/2025).
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan 3 juta unit rumah per tahun. Program ini merupakan salah satu inisiatif utama untuk mengatasi kesenjangan perumahan di Indonesia, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Untuk 2025, pemerintah menargetkan kuota FLPP 2025 naik ke 350.000 unit dengan nilai lebih dari Rp 30 triliun. Ditambah insentif PPN 100 persen hingga Desember 2025, sektor rumah subsidi diprediksi akan terus menjadi daya Tarik yang tinggi.
Lebih jauh, Kementerian Keuangan juga telah mencairkan dana jumbo Rp200 triliun melalui bank Himbara (Mandiri, BRI, BTN, BNI) untuk mendukung program Kredit Pemilikan Rumah (KPR), khususnya segmen subsidi. Aliran dana ini akan mempercepat penyaluran pembiayaan ke masyarakat, sekaligus membuka peluang penjualan lebih besar bagi pengembang rumah subsidi seperti GRIA.
Indrawijaya menilai, GRIA juga tidak hanya membangun rumah, tetapi juga mengusung konsep green & sustainable housing. Perusahaan menghadirkan instalasi water treatment plant untuk pasokan air bersih, waste management system bekerja sama dengan WTW (Waste to Wealth), serta penyediaan ruang terbuka hijau dan konsep smart home.
Harga saham GRIA juga melonjak hingga 7,09 persen ke level Rp151. Jjika dihitung sejak awal 2025, kenaikan saham menyentuh 52,53 persen.
Dari sisi teknikal, kata Indrawijaya, transaksi GRIA mencatat lonjakan volume 24,7 juta lot saham, mengindikasikan breakout dari area konsolidasi Rp110 menandai perubahan tren jangka pendek. Saat ini GRIA tengah menguji resistance penting di kisaran Rp160-Rp175.
"Jika level ini ditembus, peluang menuju gap area 200 terbuka lebar. Sebaliknya, jika terjadi koreksi, support kuat berada di Rp130-Rp135, dengan level Rp110 sebagai support mayor," katanya.
(Rahmat Fiansyah)