Dua Saham Hapsoro Jadi Sorotan Berkat Manuver Besar
Dua saham emiten milik pengusaha nasional Happy Hapsoro menjadi perhatian analis. Keduanya menunjukkan prospek menarik baik dari sisi aksi korporasi maupun pote
IDXChannel – Dua saham emiten milik pengusaha nasional Happy Hapsoro menjadi perhatian analis. Keduanya menunjukkan prospek menarik baik dari sisi aksi korporasi maupun potensi teknikalnya.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menyoroti dua saham Hapsoro, yakni emiten pengembang hotel dan resor, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) dan emiten sektor minyak dan gas (migas) PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).
“BUVA diketahui baru saja melakukan rights issue dengan nilai Rp603 miliar,” ujar Michael, Selasa (4/11/2025).
Dia menambahkan, “Dana ini akan digunakan untuk akuisisi mayoritas saham di PT Bukit Permai Properti (BPP)—dari PT Summarecon Bali Indah—yang memiliki lahan strategis di Bali, serta pengembangan lahan di kawasan Pecatu, Bali, yang merupakan lokasi premium.”
Menurutnya, langkah tersebut bisa memperkuat posisi keuangan sekaligus mendukung ekspansi bisnis BUVA di sektor properti dan perhotelan.
“Jika rights issue terealisasi dengan baik, ini bisa memperkuat struktur permodalan BUVA, mendukung ekspansi properti, dan potensi pertumbuhan bisnis hotel atau resort mereka,” imbuh dia.
Dari sisi teknikal, Michael menilai saham BUVA masih memiliki ruang kenaikan.
“Secara teknikal, saham BUVA jika mempertahankan area 650 akan berpeluang menuju level 1.000, sebagai target dari area konsolidasi saat ini,” katanya.
Sementara itu, ia menambahkan bahwa RATU juga sedang dalam fase penting dengan prospek ekspansi di sektor energi.
“RATU tengah melakukan kajian akuisisi tiga lapangan migas potensial selain Blok Kasuri. Jika terealisasi, hal ini akan menjadi motor pertumbuhan baru,” tutur Michael.
Selain aksi korporasi tersebut, ia juga menilai masuknya RATU ke dalam indeks global menjadi katalis tambahan.
“Masuknya RATU dalam indeks global MSCI small caps memberikan peluang yang lebih terbuka bagi investor asing untuk melihat RATU sebagai portofolio investasi mereka,” demikian Michael mengakhiri analisisnya.
Dari pasar saham, Selasa (4/11/2025) hingga pukul 10.54 WIB, saham BUVA sukses meroket 1.470 persen ke Rp780 per unit sepanjang 2025. Sementara, RATU melejit lebih dari 600 persen dalam periode yang sama. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.