MARKET NEWS

Dua Saham Sawit (CPO) Paling Hot, Terbang Ratusan Persen Sepekan

TIM RISET IDX CHANNEL 28/09/2025 10:55 WIB

Dua saham emiten perkebunan sawit milik pengusaha Haji Isam kembali mencuri perhatian investor setelah harganya melesat tajam pekan ini.

Dua Saham Sawit (CPO) Paling Hot, Terbang Ratusan Persen Sepekan. (Foto: JARR)

IDXChannel – Dua saham emiten perkebunan sawit milik pengusaha Haji Isam kembali mencuri perhatian investor setelah harganya melesat tajam pekan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) terbang 127,41 persen dalam sepekan ke level Rp15.350 per saham, rekor tertinggi sepanjang masa. Lonjakan ini menjadikan PGUN salah satu top gainers pekan ini.

Reli saham PGUN berlangsung impresif. Dalam sebulan terakhir, harga sahamnya sudah melonjak 962,28 persen dan sepanjang 2025 meroket 3.520,28 persen, dipicu reli tanpa henti sejak akhir Agustus.

Setali tiga uang, saham sawit Haji Isam lainnya, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), juga menguat tajam. Dalam sepekan terakhir, JARR melesat 94,95 persen ke Rp4.250 per saham, sekaligus menorehkan rekor tertinggi baru. Saham ini juga sering menguat signifikan hingga beberapa kali disuspensi bursa, termasuk sejak Kamis (25/9/2025) lalu.

Dalam sebulan terakhir, harga saham JARR sudah naik 297,20 persen dan sejak awal tahun melesat 1.270,97 persen.

Dalam keterangan kepada bursa pada 9 September 2025, PGUN menegaskan progres program replanting berjalan sesuai rencana. Hingga 3 September 2025, replanting telah mencapai 66 persen, naik dari 60 persen pada akhir Juli, sementara penanaman baru mencapai 48 persen. Perseroan memperkirakan seluruh proses replanting selesai pada Desember 2025.

Menanggapi fluktuasi harga CPO global, manajemen PGUN menyebut menerapkan strategi diversifikasi pendapatan dan efisiensi operasional melalui digitalisasi proses produksi serta pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang, PGUN merencanakan ekspansi melalui penanaman baru di lahan yang telah disiapkan untuk memperkuat kapasitas produksi CPO. Perseroan belum memiliki rencana pembangunan pabrik baru, tetapi terus mengoptimalkan kapasitas fasilitas yang ada.

Untuk menjaga transparansi dan mendukung stabilitas harga saham di tengah fluktuasi pasar, PGUN konsisten menyampaikan keterbukaan informasi yang relevan dan tepat waktu kepada publik. Perseroan juga menegaskan komitmen pada praktik keberlanjutan melalui sertifikasi ISPO, ISO 9001:2015, dan ISO 14001:2015.

PGUN turut mengungkapkan telah melaksanakan hilirisasi produk kelapa sawit melalui afiliasinya, JARR, dengan fokus pada pengembangan biodiesel dan produk pangan berbasis sawit. Perseroan memastikan tidak ada informasi atau fakta material lain yang belum dipublikasikan dan berpotensi mempengaruhi keputusan investasi pemegang saham.

Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi pada 8 September 2025, JARR menyampaikan klarifikasi kepada BEI terkait kinerja dan sejumlah transaksi perusahaan per 30 Juni 2025.

JARR mencatat penjualan Rp2 triliun, naik 18 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, terutama didorong kenaikan harga jual Fatty Acid Methyl Ester (FAME), Crude Glycerine, Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), dan minyak goreng.

Rasio laba kotor juga meningkat menjadi 14,7 persen dari sebelumnya 10,2 persen seiring naiknya produksi CPO internal yang menekan biaya bahan baku. Kas dan setara kas naik menjadi Rp543 miliar berkat penerimaan pendanaan, termasuk restitusi pajak Rp307 miliar untuk tahun pajak 2023.

Piutang kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) turun signifikan karena perubahan alokasi penyaluran FAME, sementara piutang ke PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Andifa Perkasa Energi meningkat karena volume dan harga jual lebih tinggi.

Terkait pemberitaan kontrak Rp1,6 triliun dengan Pertamina Patra Niaga, manajemen menyebut kontrak tersebut berlaku Januari-Desember 2024 untuk distribusi di wilayah Wayame tanpa opsi perpanjangan otomatis. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE