DUCK Masih Kelola Restoran The Duck King, Minta Delisting Ditunda
PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) memastikan operasional masih berjalan di mana perseroan masih mengelola 16 restoran di berbagai wilayah.
IDXChannel - PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) memastikan operasional masih berjalan. Perseroan minta kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menunda rencana delisting atas saham DUCK.
Direktur Utama DUCK, Limpa Itsin Bachtiar mengatakan, perseroan masih beroperasi normal dengan kantor pusat (head office) berlokasi di Business Park Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Per current (saat ini), kami masih mengelola 16 restoran dengan brands (merek) sebagai berikut: The Duck King, Imperial Chef, Fook Yew, dan Palace@27," katanya melalui keterbukaan informasi, Senin (1/9/2025).
Belasan restoran tersebut sebagian besar berlokasi di Jakarta seperti Setiabudi One, Pondok Indah Mall 2, Kota Kasablanka Mall, Senayan City Mall, dan Taman Anggrek Mall.
Namun, ada juga restoran yang beroperasi di luar Jakarta seperti Paskal Hyper Square Bandung, Supermal Karawaci, dan Galaxy Mall Surabaya.
Saham DUCK disuspensi BEI selama bertahun-tahun dan membuat lebih dari 10 ribu investor "nyangkut". Publik menguasai 87 persen saham DUCK sementara pengendali, PT Asia Kuliner Sejahtera hanya memiliki 6,4 persen saham.
Harga saham DUCK saat ini berada di level Rp176. Angka itu mencerminkan penurunan 65 persen dari harga IPO pada 2018 yang sebesar Rp505.
Itsin Bachtiar meminta BEI untuk menunda delisting atas saham DUCK untuk satu tahun ke depan. Saat ini, pemegang saham pengendali dan manajemen sedang dalam membenahi operasional dan mendongkrak kinerja DUCK.
"Hal-hal tersebut memerlukan tambahan waktu beberapa bulan ke depan untuk realisasi secara nyata yang berdampak ke komersial perseroan," katanya.
Untuk memperbaiki kinerja, DUCK tengah merenovasi dan memperbaiki cabang-cabang restoran The Duck King. Dia meyakini langkah ini akan meningkatkan penjualan.
Di samping itu, DUCK juga akan membuka cabang lebih banyak, baik di Jakarta dan luar Jakarta dengan konsep joint operation alias franchise. Pembicaraan dengan pihak mitra sudah dalam tahap final.
"Manajemen berkeyakinan bahwa dengan pembukaan cabang di luar kota akan menjadi booster sales atau revenue yang cukup signifikan," kata Itsin Bachtiar.
(Rahmat Fiansyah)