Duo Saham Debutan BMBL dan SOUL Anjlok 10 Persen
Saham anak baru bursa, Lavender Bina Cendekia (BMBL) dan Mitra Tirta Buwana (SOUL) ambruk menembus ARB 10 persen pada sesi I, Rabu (11/1).
IDXChannel – Saham dua emiten baru bursa, PT Lavender Bina Cendekia Tbk (BMBL) dan PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL) dibuka anjlok menyentuh auto reject bawah (ARB) 10 persen pagi ini, Rabu (11/1).
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (11/1) pukul 11.00 WIB, saham SOUL ambles hingga 9,88 persen atau turun 8 poin menjadi Rp73/saham.
Sementara nilai transaksi SOUL pada periode ini mencapai Rp1,07 miliar dengan volume saham yang diperdagangkan sebesar 14,68 juta saham.
Asal tahu saja, sejak melantai di bursa pada Jumat (6/1) lalu, saham produsen air minum tersebut terus-menerus kena ARB selama empat hari berturut-turut.
Menyusul SOUL, saham emiten bimbingan belajar (bimbel) BMBL juga anjlok hingga 9,57 persen pada sesi I, Rabu (11/1). Adapun, harga saham emiten BMBL merosot 18 poin menjadi Rp170/saham.
Sedangkan volume saham yang diperdagangkan mencapai 20,80 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp3,58 miliar.
BMBL merupakan emiten Pendidikan Bimbingan Belajar dan Konseling Swasta yang resmi melantai di BEI pada hari ini, Rabu (11/1). Sementara, harga initial public offering (IPO) emiten sebesar Rp188/saham.
Sebagai informasi, pada saat proses penawaran saham perdananya, BMBL berhasil mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 47 kali dari total penjatahan terpusat. Saham yang ditawarkan sebanyak 280 juta saham baru.
"Ini menunjukkan antusiasme investor yang tinggi karena BMBL merupakan emiten pertama yang bergerak di sektor pendidikan sehingga hal ini memberikan kabar baik untuk industri pendidikan Indonesia," ujar Deputy Director Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi dikutip dari keterangan resmi, Rabu (11/1).
BMBL memang menjadi sorotan di kancah bursa belakangan ini karena untuk pertama kalinya terdapat perusahaan dari sektor pendidikan khususnya perusahaan bimbingan belajar (bimbel) yang akan melantai ke bursa saham.
Hal ini menjadi perhatian bagi investor karena usaha di sektor pendidikan belum ada di pasar modal.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.