MARKET NEWS

Efek Domino Kenaikan BBM sampai Cadev Jadi Kabar ‘Hot’ buat IHSG Pekan Ini

TIM RISET IDX CHANNEL 05/09/2022 10:28 WIB

Sentimen mengenai efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan sejumlah data ekonomi makro menjadi faktor yang dicermati investor di pekan ini.

Efek Domino Kenaikan BBM sampai Cadev Jadi Kabar ‘Hot’ buat IHSG Pekan Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan di hari pertama pekan ini, Senin (5/9/2022). Sentimen mengenai efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan sejumlah data ekonomi makro menjadi faktor yang dicermati investor sepanjang pekan ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.18 WIB, IHSG naik 0,61% ke 7221 dengan nilai transaksi Rp5,73 triliun dan volume perdagangan 13,44 miliar.

Sebanyak 226 saham naik, 262 saham turun, dan 183 saham stagnan

Sentimen Sepekan

Dari dalam negeri, efek kenaikan harga BBM bersubsidi mulai Sabtu minggu lalu (3/9) masih terus menjadi perhatian pelaku pasar lantaran memiliki efek domino ke kenaikan biaya atau harga barang lainnya, termasuk biaya transportasi hingga logistik.

Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengakui, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memiliki dampak yang sangat luas untuk semua sektor dan skala usaha.

Wakil Ketua III Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, seluruh sektor usaha akan terdampak, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kenaikan harga BBM. Sebab, kenaikan harga BBM akan langsung memberikan beban terhadap aktivitas logistik di semua sektor usaha.

 “Hampir semua pelaku usaha akan terkena dampak dari sisi penyesuaian atau penurunan daya beli masyarakat,” ungkapnya, seperti ditulis Senin (5/9/2022). 

Menurut Shinta, potensi pertumbuhan konsumsi akan melambat dalam jangka pendek sehingga masyarakat melakukan penyesuaian kembali terhadap pola konsumsi dan pengeluarannya dari efek kenaikan harga BBM ini di semua komponen biaya kebutuhan sehari-hari. 

 Keputusan pemerintah untuk menaikkan BBM dilakukan di tengah potensi membengkaknya subsidi pemerintah seiring melambungnya harga minyak mentah dunia.

 Sementara, pengamat ekonomi Universitas Jember (Unej) Adhitya Wardhono PhD mengatakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bakal mendorong laju inflasi. Hal itu pun harus diwaspadai semua lapisan masyarakat.

"Besar kemungkinan pada waktu dekat ini akan terjadi penurunan pada konsumsi dan kenaikan inflasi, tetapi dalam taraf yang moderat," kata Adhitya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (5/9/2022).

Menurutnya, perkiraan yang mungkin inflasi bisa di kisaran 6 - 8 persen yang disebabkan ekspektasi inflasi sudah terbentuk dahulu dan adanya penyesuaian perilaku.

Data Makro

Dari dalam negeri, pada Rabu (7/9), investor menunggu data rilis cadangan devisa (cadev) per Agustus 2022 yang diproyeksi tembus USD131 miliar, lebih rendah USD132,2 miliar pada bulan sebelumnya.

Kemudian, pada Kamis (8/9) dan Jumat (9/9), investor akan menyimak data keyakinan konsumen dan penjualan ritel.

Dari luar, investor akan memerhatikan sejumlah rilis data indeks PMI di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Selain itu, pasar juga bakal menunggu keputusan suku bunga acuan bank sentral Autralia (6/9), Kanada (7/9), dan Uni Eropa (8/9).

Terakhir, pada Jumat (9/9), China akan merilis data inflasi tahunan Agustus yang diprediksi akan naik tipis menjadi 2,8%, dari bulan sebelumnya 2,7%. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE