MARKET NEWS

Ekonom Sebut Pelemahan Rupiah Dipicu Langkah Teh Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan

Ikhsan PSP 16/10/2023 14:02 WIB

Setelah diumumkan bahwa inflasi masih relatif tinggi di kisaran 3,7%, ini pasar memperkirakan probabilitas kenaikan suku bunga lagi di akhir tahun di November

Ekonom Sebut Pelemahan Rupiah Dipicu Langkah Teh Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipicu oleh langkah The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan tinggi.

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual mengatakan, sebelumnya ada wacana The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunganya di pertengahan tahun ini, tetapi karena inflasi inti Amerika Serikat (AS) masih cukup tinggi di atas 4%, kemungkinan The Fed akan kembali menaikkan suku bunganya.

"Setelah diumumkan bahwa inflasi masih relatif tinggi di kisaran 3,7%, ini pasar memperkirakan probabilitas kenaikan suku bunga lagi di akhir tahun di bulan November ini probabilitasnya sekarang 40%," kata David dalam siaran Market Review di IDX Channel, Senin (16/10/2023).

Faktor lain yang diperkirakan mendirong pelemahan rupiah adalah pelemahan ekonomi China yang berlangsung cukup lama. Menurutnya secara geografis dan kedekatan investasi maupun perdagangan Indonesia cukup erat dengan China dan kebanyakan investor melihat Indonesia dan negara-negara emerging market di Asia tersebut masuk dalam satu kelas aset.

"Jadi kalau kita lihat kelemahannya memang relatif lebih dalam dibandingkan kawasan lain yang agak berjauhan atau hubungan dagang dan investasinya tidak seerat negara-negara emerging market di Asean," jelasnya.

Seperti diketahui, hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp15.711. David menuturkan kecenderungan pelemahan rupiah sebenarnya sudah terlihat sejak Juli.

"Kalau kita perhatikan sejak Juli, Agustus kecenderungannya memang melemah dan bukan hanya rupiah sebenarnya yang lemah, tapi banyak mata uang emerging market yang lain termasuk juga mata uang hard currency seperti Yen Jepang itu juga melemah, lalu juga Yuan sudah sekitaran 8% pelemahannya dan juga mata uang negara-negara tetangga kita," pungkasnya.


(SAN)

SHARE