Ekonomi Mulai Pulih, DMS Propertindo (KOTA) Optimis Bakal Over Target
PT DMS Propertindo Tbk (KOTA), emiten yang bergerak di bidang properti, real estate dan jasa pengelolaan hotel optimistis kinerja perusahaan akan timbuh dan sta
IDXChannel - PT DMS Propertindo Tbk (KOTA), emiten yang bergerak di bidang properti, real estate dan jasa pengelolaan hotel optimistis kinerja perusahaan akan timbuh dan stabil. Hal ini terjadi berkat tren pemulihan ekonomi dalam negeri dengan adanya percepatan vaksinasi COVID-19.
Direktur Utama dan Pendiri DMS Grup, Mohamad Prapanca, mengatakan, Perseroan meyakini target yang ditetapkan tahun akan terlampaui seiring membaiknya situasi perekonomian. Berbeda dengan tahun lalu, di mana perseroan ikut tertekan selama pandemi Covid-19 yang berdampak kepada sektor properti dan perhotelan.
"Perseroan mengalami penurunan tingkat okupansi di hotel-hotel yang dikelola, serta penurunan tingkat pembelian untuk properti. Kami juga terus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan, termasuk kehadiran fisik seluruh anggota Perseroan," ujar Prapanca dalam keterangan tertulis, Jumat (27/8/2021).
Dia menambahkan, program vaksinasi Pemerintah dapat menjadi roda pembangkit pertumbuhan perekonomian. Optimisme dan harapan yang timbul dari masyarakat akan meningkatkan daya beli dan antusiasme dalam berinvestasi serta berusaha.
"Oleh sebab itu, kami mendukung penuh upaya Pemerintah memulihkan kondisi perekonomian, termasuk industri properti dan perhotelan. Sebagai industri properti, kami juga tidak lengah untuk terus menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kerja dan seluruh area properti kami," katanya.
Keyakinan usaha Perseroan itu makin kentara setelah pada 24 Maret lalu, DMS Propertindo mengakselerasi bisnis dengan menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama (KSO) dengan PT Patrialand Utama Development untuk bekerjasama menggarap proyek pengembangan properti berkonsep modern berlokasi di Sawangan, Depok, yang akan dibangun menjadi kawasan hunian dengan konsep ramah lingkungan yang modern serta didukung dengan sarana dan prasarana penunjangnya.
Dari sisi bisnis, berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2021 atau per Maret 2021, kinerja DMS Propertindo masih terdampak pandemi Covid-19 kendati sudah berangsur pulih. Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp5,87 miliar, berhasil dipangkas dari periode Maret 2020 yang masih merugi Rp8,53 miliar.
Secara top line, Perseroan mencatat pendapatan Rp1,35 miliar, dari periode Maret 2020 sebesar Rp2,80 miliar. Seluruh pendapatan berasal dari kontribusi lini bisnis hotel, sementara porsi dari bisnis real estate nihil. Aset Perseroan per Maret lalu sebesar Rp1,57 triliun, tak berbeda jauh dari posisi aset di akhir Desember 2020 juga Rp1,57 triliun.
Sementara itu, total liabilitas mencapai Rp304,11 miliar, dari Desember 2020 sebesar Rp301,16 miliar. Adapun ekuitas Perseroan mencapai Rp1,27 triliun, dari Desember 2020 yang juga Rp1,27 triliun.
Dengan demikian tingkat rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) Perseroan sangat rendah hanya 0,23 kali.
Sebagai perbandingan, sepanjang tahun 2020, pendapatan DMS Propertindo terkoreksi 89,86 persen menjadi Rp6,71 miliar, dari tahun sebelumnya Rp66,19 miliar seiring dengan tekanan akibat pandemi Covid-19.
Seluruh pendapatan dari bisnis hotel, sementara itu, Perseroan tidak membukukan penjualan unit properti akibat pandemi. Sebab itu Perseroan mencatat rugi bersih di 2020 mencapai Rp29,48 miliar dari tahun 2019 yang merugi hanya Rp7,38 miliar.
"Kami menilai bahwa kinerja yang diraih Perseroan belum sepenuhnya dapat merealisasikan target yang telah ditetapkan dikarenakan adanya tantangan usaha di luar kendali Perseroan, yakni pandemi COVID-19,” kata Mohamad Prapanca.
Namun sejumlah katalis akan mendorong kinerja sektor properti dan perhotelan tahun ini. Pertama, pada kuartal I-2021, Bank Indonesia (BI) menetapkan aturan Rasio Loan-to-Value (LtV) untuk kredit properti, Rasio Financing-to-Value (FtV) untuk pembiayaan properti, di mana Rasio LtV pembelian rumah menjadi 100 persen.
Kedua, Menteri Keuangan Sri Mulyani menetapkan peraturan mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Penyerahan Rumah Tapak dan Unit Hunian Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021.
Ketiga, permintaan properti secara komersial mulai naik di kuartal II-2021 yang tercermin dari Indeks Permintaan Properti Komersial (IPPK) tumbuh 0,06 persen year-on-year (yoy) dari kuartal sebelumnya.
Keempat, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen secara tahunan pada kuartal II-2021. Motor penggerak pertumbuhan tersebut berasal dari konsumsi rumah tangga yang pulih ke level 5,93 persen. Sementara itu, komponen pembentuk konsumsi rumah tangga pun seluruhnya positif, di mana pertumbuhan tertinggi dari komponen restoran dan hotel sebesar 16,79 persen.
Terkait dengan agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) hari ini, terdapat enam agenda yakni persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan, penetapan laba rugi untuk tahun buku 31 Desember 2020, dan penetapan besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Lainnya yakni penunjukan Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan 2021, perubahan susunan Direksi dan/atau Dewan Komisaris, dan penyesuaian anggaran dasar.
Secara rinci, Perseroan masih ditopang lini bisnis residensial dan perhotelan. Beberapa aset tanah di antaranya tanah seluas ± 1,8 hektar di Serpong, Tangerang Selatan yang sedang dikembangkan menjadi rumah tapak melalui PT DMS Graha. Lalu tanah seluas ± 49,2 hektar di Samarinda untuk proyek rumah tapak dan area komersial melalui PT DMS Prima Sentosa.
Kemudian tanah seluas ± 1,4 hektar di Serpong untuk proyek apartemen via PT DMS Laguna, dan tanah seluas ± 9,8 hektar di Soreang, Kabupaten Bandung untuk proyek rumah tapak dan area komersial lewat PT Padjadjaran Raya, dengan total area mencapai ± 63 hektar. (TYO)