MARKET NEWS

Eks Direktur Dapen Bukit Asam Jadi Tersangka Korupsi, PTBA Buka Suara

Fiki Ariyanti 07/05/2024 14:40 WIB

PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) buka suara terkait eks petinggi Dana Pensiun (Dapen) Bukit Asam yang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi.

Eks Direktur Dapen Bukit Asam Jadi Tersangka Korupsi, PTBA Buka Suara (foto mnc media)

IDXChannel - PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) buka suara terkait eks petinggi Dana Pensiun (Dapen) Bukit Asam yang telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan dana pensiun oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

"Benar saudara ZH (Direktur Utama) dan MS (Direktur lnvestasi dan Pengembangan) Dana Pensiun Bukit Asam periode 2014-2015 ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak
pidana korupsi oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta," ungkap Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Niko Chandra dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (7/5).

Nico menambahkan, mengingat perkara tersebut dialami oleh
mantan pegawai PTBA, pada prinsipnya perseroan menyampaikan bahwa PTBA selalu menghormati dan mengikuti proses hukum yang sedang berjalan.

"Serta berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk aparat penegak hukum (sepanjang dibutuhkan) dalam penyelesaian proses hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tegasnya. 

Dia menjelaskan, Dapen Bukit Asam merupakan Dapen Pemberi Kerja, di mana PTBA bertindak sebagai pendiri. Dalam konsep ini, sambung Nico, terdapat pemisahan badan hukum antara PTBA dengan Dapen Bukit Asam, serta tidak ada hubungan kepemilikan saham layaknya PTBA dengan anak perusahaan.

"Maka dengan ini, PTBA menegaskan, tidak ada informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat memengaruhi keberlanjutan bisnis PTBA, serta memengaruhi harga saham PTBA ke depannya," pungkas Nico. 

Dari data RTI Business, saham PTBA hingga pukul 14.34 WIB bergerak melemah 1,02 persen ke 2.900. Nilai transaksi perdagangan saham BUMN tambang tersebut mencapai Rp32,06 miliar dengan volume 11,04 juta saham dan frekuensi sebanyak 5.670 kali.

(FAY)

SHARE