MARKET NEWS

Ekuitas Minus Rp279,5 Miliar, MDRN Berencana Konversi Utang hingga Jual Aset

Desi Angriani 27/12/2025 04:00 WIB

Modern Internasional membukukan ekuitas negatif sebesar Rp279,5 miliar hingga 30 September 2025.

Ekuitas Minus Rp279,5 Miliar, MDRN Berencana Konversi Utang hingga Jual Aset(Foto: dok iNews Media Group)

IDXChannel - PT Modern Internasional Tbk (MDRN) membukukan ekuitas negatif sebesar Rp279,5 miliar hingga 30 September 2025.

Direktur Utama MDRN, Sungkono Honoris mengungkapkan, salah satu opsi memperbaiki ekuitas dengan mengkonversi utang dengan para kreditur. Rencana tersebut bergantung pada kesediaan kreditur untuk menyetujui skema konversi utang ke ekuitas.

“Jika para kreditur bersedia melakukan konversi utang menjadi modal saham, maka perseroan akan menjalankan aksi korporasi tersebut dengan tujuan utama memperbaiki posisi keuangan ke depannya,” ujar Sungkono dalam laporan public expose di keterbukaan informasi, JUmat (26/12/2025).

Selain konversi utang, MDRN juga melanjutkan proses penjualan aset tetap untuk mengurangi beban utang sekaligus menekan defisit ekuitas yang masih membayangi neraca perseroan.

Di sisi operasional, perseroan juga mendorong perbaikan kinerja usaha. Hingga kini, entitas anak MDRN telah membukukan pendapatan sekitar Rp32 miliar, sementara induk usaha Modern Internasional (MI) mencatatkan pendapatan sekitar Rp1,5 miliar.

Sungkono menilai, capaian tersebut masih terbatas karena MI baru memulai lini bisnis barunya. Untuk mendorong pertumbuhan, MDRN menjalin kerja sama strategis dengan Genertec International. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional sekaligus membantu perseroan dalam menyelesaikan kewajiban utang secara berkelanjutan.

“Diharapkan pada tahun depan, MI dapat meningkatkan kinerja melalui kerja sama dengan Genertec International,” kata Sungkono.

Terkait beban bunga, MDRN sebelumnya telah melakukan restrukturisasi utang pada 2024. Restrukturisasi ini mencakup perpanjangan tenor kewajiban hingga 7-12 tahun dengan skema ballooning, di mana pembayaran pada 1–3 atau 4 tahun awal masih relatif kecil.

Untuk pengembangan bisnis bersama Genertec International, perseroan memastikan tidak memerlukan belanja modal (capital expenditure/capex) dalam waktu dekat. Kebutuhan pendanaan lebih difokuskan pada modal kerja (working capital) untuk pembelian persediaan barang dagangan, yang juga mendapat dukungan dari mitra strategisnya tersebut.

(DESI ANGRIANI)

SHARE