Emiten Bangkrut atau Delisting, Nasib Pemegang Saham Bagaimana?
Di saham ada istilah seperti goreng-goreng saham, ada pula delisting atau ada emiten bangkrut bagaimana nasib investor yang memegang saham emiten tersebut.
IDXChannel - Kaum milenial saat ini banyak yang tertarik untuk berinvestasi saham. Namun, makin besar keuntungan suatu investasi makin tinggi juga risikonya. Di saham ada istilah seperti goreng-goreng saham, ada pula delisting atau ada emiten bangkrut bagaimana nasib investor yang memegang saham emiten tersebut.
Delisting adalah penghapusan suatu emiten di bursa saham secara resmi yang dilakukan oleh otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan catatan IDXChannel sejumlah emiten harus didepak oleh BEI.
Sebagai contoh, ada PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk (TMPI). Emiten ini didepak dari bursa setelah lebih dari dua tahun sahamnya disuspensi.
Lalu ada PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) yang didepak pada 17 Juni 2019. Saham SIAP sudah disuspen sejak 9 November 2015 atau sekitar 44 bulan.
Ada pula PT Bara Jaya International Tbk (ATPK) yang delisting karena ada peristiwa yang signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan.
Pertanyaanya, apabila para investor saham terutama yang newbie kebetulan memegang saham suatu emiten dan ternyata emiten tersebut bangkrut atau delisting, bagaimana nasibnya? uang investasinya hilang juga?
Pada dasarnya, dana tersebut bisa balik lagi ke pemegang saham, Tetapi pada prosesnya tidaklah mudah. Perusahaan yang bangkrut dan dilikuidasi dan prosesnya harus melalui penetapan pengadilan, seluruh asetnya akan dijual.
Hasil dari penjualan aset tersebut dipakai untuk membayar utang perusahaan. Dan, pemegang saham adalah pihak yang paling terakhir yang menerima hasil likuidasi.
Pada prakteknya, jarang ada dana hasil likuidasi sampai ke pemegang saham emiten tersebut, karena dananya sudah keburu habis dipakai buat bayar utang perusahaan.
Kalau sudah seperti ini, tentunya para calon investor tertuama yang newbie harus hati-hati dalam mencari saham yang ingin diambil. Lihat fundamental emitennya bagus dan dipercaya tidak akan bangkrut. (RAMA)