MARKET NEWS

Emiten Cat Avian (AVIA) Eksekusi Buyback Rp1 Triliun, Sahamnya Tembus Rp500

Dinar Fitra Maghiszha 10/01/2024 11:46 WIB

PT Avia Avian Tbk (AVIA) telah merealisasikan pembelian kembali saham atau buyback sebanyak 104.241.800 saham hingga 9 Januari 2024.

Emiten Cat Avian (AVIA) Eksekusi Buyback Rp1 Triliun, Sahamnya Tembus Rp500 (Foto MNC Media)

IDXChannel - Produsen cat, PT Avia Avian Tbk (AVIA) telah merealisasikan pembelian kembali saham atau buyback sebanyak 104.241.800 saham hingga 9 Januari 2024. Jumlah ini mewakili 7,3% dari seluruh saham yang ditetapkan perseroan.

Sejak dua pekan setelah periode buyback dimulai, saham AVIA meningkat 14,2% menyentuh level Rp500 per saham, sebuah level psikologis bagi perseroan. Hingga pukul Rabu (10/1) pukul 11:17 waktu JATS, saham AVIA naik 2,00% di Rp510.

Nilai transaksi mencapai Rp10,38 miliar, dengan volume bersih 20,56 juta saham. Frekuensi mencapai 1.795 saham, dengan market caps menembus Rp31,29 triliun.

“Beberapa minggu setelah program buyback dilakukan, terdapat penambahan pemegang saham institusi baru yang mulai membeli saham AVIA, baik institusi lokal maupun asing,” kata Head of Investor Relations AVIA, Andreas Timothy Hadikrisno, Rabu (10/1/2024).

Sejumlah pemegang saham ritel atau individu, diakui Andreas, juga ikut terlibat. Dia menyebut terdapat partisipasi ritel yang cukup tinggi.

Proses buyback AVIA diketahui dimulai sejak mendapatkan restu investor melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) pada 7 Desember 2023. 

Periode masih akan terus berlanjut hingga 7 Juni 2025. Perseroan menyiapkan dana sebesar Rp1 triliun demi mengeksekusi aksi korporasi itu. 

Jumlah maksimal saham yang dibeli kembali sebanyak 1,425 miliar saham, atau sekitar 2,3% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan Perseroan.

Andreas memaparkan, harga AVIA tersebut masih belum mencerminkan nilai, kinerja, dan fundamental yang sebenarnya dari AVIA. Asumsi ini dibuat dengan mempertimbangkan posisi AVIA sebagai pemimpin pasar produk cat dekoratif.

“PER AVIA masih berada di bawah level 20x, lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata PER industri sejenis di wilayah regional Asia yang mencapai kisaran 30x-50x,” paparnya.

Melalui buyback, manajemen berharap bisa meningkatkan kepercayaan serta memberikan tingkat pengembalian yang baik kepada para pemegang saham. 

(FAY)

SHARE