Emiten Dato Sri Tahir (SRAJ) Buka-bukaan soal Proyek Rumah Sakit di IKN
PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ) mengungkapkan perkembangan terkini proyek pembangunan RS Mayapada di IKN Nusantara.
IDXChannel - Emiten pengelola Rumah Sakit (RS) Mayapada, PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ) mengungkapkan perkembangan terkini proyek pembangunan RS Mayapada di IKN Nusantara.
Corporate Secretray SRAJ, Arie Farisandi mengatakan, saat ini kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer dan menjadi fokus baik dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia. Melihat perkembangan dan potensi tersebut, perseroan yakin industri kesehatan akan tetap dibutuhkan dan berkembang di masa yang akan datang.
"Oleh karena itu, perseroan berencana untuk mengembangkan usaha perseroan dengan menambah 2 unit rumah sakit lagi, yaitu Mayapada Hospital Nusantara yang berlokasi di Ibu Kota Nusantara dan Mayapada Hospital Jakarta Timur," jelas dia dalam Keterbukaan Informasi BEI, Kamis (29/2/2024).
Khusus Mayapada Hospital Nusantara d IKN, Arie menuturkan, progres terkini pembangunan rumah sakit tersebut sudah mencapai sekira 20 persen.
"Rumah Sakit Mayapada di IKN direncanakan akan mulai beroperasi pada semester II-2024," ujarnya.
Perseroan, sambung dia, memproyesikan kebutuhan dana untuk pembangunan RS Mayapada di IKN sekira Rp250 miliar. Dana tersebut diambil dari kas operasional perseroan.
"Pembangunan RS Mayapada di IKN tidak bekerja sama dengan pihak ketiga," tegas Arie.
Sementara untuk proyek RS Mayapada di Jakarta Timur, diakui Arie, saat ini sedang dalam proses pengajuan perijinan kepada instansi terkait. Selain itu, beberapa pekerjaan konstruksi dasar yang tidak memerlukan izin khusus telah dilakukan.
"Rumah Sakit Mayapada Jakarta Timur direncanakan akan mulai beroperasi pada akhir 2025 atau awal 2026," katanya.
Lebih lanjut kata Arie, perseroan memperkirakan pembangunan RS Mayapada Jakarta Timur akan menyedot dana sekira Rp400 miliar yang berasal dari kas perseroan.
"Saat ini, perseroan masih terus melakukan perhitungan-perhitungan sesuai dengan perkembangan di lapangan, sehingga jika diperlukan, maka perseroan akan melakukan pendanaan dari pinjaman bank," imbuhnya.
Dari data RTI Business, saham SRAJ berakhir stagnan di level 910 pada perdagangan Rabu (28/2). Secara year to date, saham emiten Dato Sri Tahir itu tercatat sudah melejit 203,33 persen.
(FAY)