Emiten Eks Jubir KPK Ambil Alih Perusahaan Teknologi Rp9,73 Miliar
Emiten piranti lunak, PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS), resmi mengambil alih sebuah perusahaan teknologi PT Solusi Kampus Indonesia (SKI).
IDXChannel - Emiten piranti lunak, PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS), resmi mengambil alih sebuah perusahaan teknologi PT Solusi Kampus Indonesia (SKI). RUNS merupakan salah satu startup yang pernah didanai PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menjabat sebagai Komisaris, begitu pula pakar marketing dan motivator Tung Desem Waringin sebagai Komisaris Independen.
Dalam Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (22/6/2022), akuisisi SKI disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 Mei 2022. Adapun total nilai transaksi tersebut sebesar Rp9,73 miliar.
Transaksi dilakukan dengan mengakuisi 1.070 lembar saham SKI, dengan rincian pengambilalihan 450 saham pemegang SKI senilai Rp4,09 miliar yakni:
- Sebanyak 232 saham merupakan milik PT Gamatechno Indonesia
- 76 saham milik Awaludin Zakaria,
- 96 saham milik Nanang Ruswianto, dan
- 46 milik Adityo Hidayat.
Selanjutnya, perseroan melakukan penyertaan modal dalam SKI dengan mengambil bagian atas 6220 sahan baru senilai Rp5,64 miliar.
"Alasan dilakukannya transaksi adalah untuk menambah sumber recurring income baru perseroan dari yang ada saat ini," kata Direktur Utama RUNS, Sonny Rachmadi Purnomo, dikutip Rabu (22/6/2022).
Sonny menilai akuisisi ini dapat menciptakan ekosistem digital baru bagi perseroan di dunia pendidikan. Menurutnya langkah ini dapat memperluas pangsa pasar.
"Transaksi ini diharapkan akan memberikan keuntungan strategis bagi Perseroan," ucapnya.
Dengan terlaksananya transaksi tersebut, SKI akan secara langsung menjadi anak perusahaan dari Perseroan.
"Hal ini diharapkan akan membawa keuntungan strategis bagi perseroan sejalan dengan prospek usaha SKI di bidang jasa informasi dan komunikasi serta perdagangan piranti lunak, komputer, dan perlengkapannya pada sektor pendidikan yang masih sangat luas dan terbuka lebar," pungkasnya. (TYO)