MARKET NEWS

Emiten Grup Salim (META) Kantongi Pendapatan Rp216 Miliar, Ini Kontributor Terbesarnya

Iqbal Dwi Purnama 02/11/2025 01:01 WIB

Emiten Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) membukukan pendapatan sebesar Rp216 miliar hingga kuartal III-2025.

Emiten Grup Salim (META) Kantongi Pendapatan Rp216 Miliar, Ini Kontributor Terbesarnya. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Emiten Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) membukukan pendapatan sebesar Rp216 miliar hingga kuartal III-2025. Sedangkan EBITDA mencapai Rp58,8 miliar, atau turun tipis 2,7 persen pada periode tersebut.

Head of Corporate Communication Nusantara Infrastructure (META) Indah DP Pertiwi mengatakan, capaian ini menunjukkan konsistensi dan ketahanan operasional menjadi faktor utama dalam menjaga kinerja perseroan di tengah dinamika ekonomi.

"Kami berupaya menjaga keseimbangan antara profitabilitas, keberlanjutan, dan inovasi. Fokus kami bukan hanya pada pertumbuhan jangka pendek, tetapi juga pada pembangunan fondasi jangka panjang yang kuat bagi perseroan," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (1/11/2025).

Sektor jalan tol melalui anak usahanya, PT Marga Utama Nusantara (MUN), tetap menjadi kontributor terbesar dengan mencatat pertumbuhan kinerja laba inti (core income) sebesar 71,7 persen. Hal tersebut didorong oleh peningkatan trafik dan kontribusi dari portofolio Tol Transjawa yakni investasi di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).

Berkat hal tersebut, arus kas bersih meningkat sebesar Rp26,19 miliar yang terutama disebabkan oleh penerimaan dividen dari entitas asosiasi MUN, sebesar Rp53,80 miliar.

Total aset tumbuh 0,7 persen YoY menjadi Rp4,64 triliun, sementara total liabilitas turun dari Rp574,81 miliar menjadi Rp523,88 miliar, dan ekuitas meningkat menjadi Rp4,12 triliun per 30 September 2025.

Sementara itu, sektor air menunjukkan pertumbuhan positif dengan kenaikan volume penjualan sebesar 3,6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh ekspansi area penjualan baru di PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) Serang dan penyesuaian tarif 10 persen di PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) Medan sejak Maret 2025.

Sementara itu, sektor energi terkoreksi sebesar 7,9 persen YoY, yang dipengaruhi oleh curah hujan tinggi di Pontianak yang mengganggu distribusi feedstock.  PT Rimba Palma Sejahtera Lestari (RPSL), serta beberapa penyesuaian teknis pada operasional PT Inpola Meka Energi (IME).

Meski demikian, pengendalian biaya operasional (OPEX) yang efektif membantu menjaga stabilitas EBITDA Grup.

Hasil perhitungan rasio covenant keuangan menunjukkan posisi likuiditas dan struktur modal yang sehat, current ratio 1,90x, mengindikasikan aset lancar cukup untuk menutupi kewajiban lancar. Dan debt to equity ratio 0,13x, mencerminkan struktur modal yang konservatif.

Ke depan, kata dia, perseroan tetap optimistis terhadap prospek bisnisnya. Saat ini, perusahaan tengah mempersiapkan Proyek Jalan Tol JORR-E Cikunir-Ulujami sepanjang 21 km dengan total investasi sebesar Rp21 triliun.

Proyek ini diharapkan meningkatkan konektivitas antar wilayah sekaligus mengurai kemacetan di wilayah tersebut.

(Dhera Arizona)

SHARE