Emiten Hermanto Tanoko (RISE) Gelar RUPSLB, Bahas Rights Issue dan Perubahan Direksi
RISE emiten Hermanto Tanoko terus memperkuat struktur keuangan dan memperluas portofolio propertinya di tengah momentum pemulihan sektor properti nasional.
IDXChannel - PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) emiten Hermanto Tanoko terus memperkuat struktur keuangan dan memperluas portofolio propertinya di tengah momentum pemulihan sektor properti nasional. Emiten konglomerasi properti ini akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 November 2025 di Voza Tower, Surabaya.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), agenda RUPSLB meliputi dua poin utama, yakni persetujuan perubahan susunan direksi dan rencana penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau rights issue. Aksi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang RISE untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi sejumlah proyek unggulan yang sedang berjalan.
Perseroan menyampaikan bahwa rencana rights issue ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam memperkuat struktur permodalan serta mendukung pengembangan proyek-proyek di segmen hunian, komersial, dan kawasan industri.
“Aksi korporasi ini menjadi langkah penting bagi Perseroan untuk memperkuat fundamental keuangan dan membuka ruang pertumbuhan baru di tengah momentum pemulihan sektor properti nasional,” dalam keterangan resminya, Jumat (7/11/2025).
Langkah rights issue ini dinilai sejalan dengan strategi RISE dalam menjaga momentum pertumbuhan setelah sebelumnya Perseroan mengumumkan sejumlah proyek baru di segmen mixed-use dan kawasan komersial, termasuk rencana pengembangan di area Surabaya Barat yang menjadi fokus utama pipeline 2025–2026.Selain penguatan modal, perubahan susunan direksi juga menjadi sinyal penyegaran manajemen untuk menghadapi fase pertumbuhan berikutnya.
RISE tidak hanya memperkuat portofolionya, tetapi juga menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pengembangan kawasan terpadu yang inovatif dan berkualitas tinggi. Proyek-proyek tersebut mencakup pengembangan lanjutan kawasan resort dan golf Taman Dayu seluas 700 hektare, peluncuran proyek prestisius Tanrise City Sidoarjo seluas 150 hektare, Tanrise City Bandung seluas 26 hektare, serta pembangunan kawasan industri modern di Banjarbaru, Kalimantan Selatan dengan luas 150 hektare. Keempat proyek ini menjadi fondasi utama pertumbuhan jangka panjang RISE dan simbol ekspansi dari Jawa Timur hingga Kalimantan.
Selain rights issue, RUPSLB juga akan membahas perubahan susunan direksi untuk menyesuaikan arah strategis dan memperkuat tata kelola perusahaan ke depan. Pergantian manajemen ini diharapkan mampu membawa RISE memasuki fase pertumbuhan baru, sejalan dengan ekspansi dan potensi proyek baru di kawasan Jawa Timur dan Bali.
Melalui kombinasi rights issue, ekspansi pada empat proyek strategis, dan pembaruan manajemen, RISE menunjukkan komitmennya untuk terus memperkuat posisi di industri pengembangan kawasan terpadu.
(Shifa Nurhaliza Putri)