Emiten ini Jadi Sorotan di Tengah Stagnasi Konsumsi
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga Indonesia kembali menunjukkan perlambatan pada kuartal III-2025.
IDXChannel - Pertumbuhan konsumsi rumah tangga Indonesia kembali menunjukkan perlambatan pada kuartal III-2025.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komponen ini hanya naik 4,89 persen secara tahunan, terendah dalam 14 tahun terakhir di luar fase pandemi.
Meski tetap menopang lebih dari separuh produk domestik bruto (PDB) dengan kontribusi 53,14 persen, perlambatan konsumsi menandai ruang belanja masyarakat yang semakin ketat.
Di tengah situasi itu, sejumlah emiten konsumer menata ulang strategi untuk menjaga pertumbuhan.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi sorotan analis karena bergerak di segmen produk kebutuhan sehari-hari yang relatif memiliki pola permintaan stabil.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai kekuatan portofolio produk Unilever berperan besar dalam menjaga performa perusahaan saat konsumsi nasional melambat.
Menurutnya, kategori kebersihan, perawatan diri, dan kebutuhan rumah tangga tetap memiliki permintaan yang konsisten, meskipun terjadi perubahan pola belanja masyarakat.
“Di tengah peningkatan laba, itu sebenarnya menunjukkan bahwasannya Unilever ini juga mampu menunjukkan efisiensi operasional maupun juga manajemen biaya yang semakin progresif,” ujar Nafan dalam Moneyfestasi iNews Media Group Campus Connect di Universitas Tarumanagara, Jakarta, Rabu (26/11/2025).
Arah strategi perusahaan disebut berjalan pada tiga pilar utama yakni penguatan kategori produk dan inovasi, perluasan kanal distribusi berbasis transformasi digital, serta efisiensi biaya yang diarahkan untuk memperkokoh profitabilitas.
Ketiga pilar itu, menurut Nafan, beroperasi simultan dalam menjaga stabilitas operasional perusahaan.
“Efektivitas strategi penghematan dan optimalisasi portofolio membuat margin keuntungan tetap terjaga di tengah fluktuasi ekonomi,” ujarnya.
Hingga September 2025, UNVR membukukan penjualan sebesar Rp27,61 triliun, tumbuh 0,71 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Laba bersih tercatat Rp3,33 triliun atau meningkat 10,8 persen secara tahunan.
Sebelumnya, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, mencatat komponen konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,89 persen yoy. Kendati melambat, Edy melihat aktivitas konsumsi masyarakat masih terjaga.
"Komponen ini (konsumsi rumah tangga) tumbuh sebesar 4,89 persen yoy, yang menunjukkan masih terjadinya tingkat konsumsi masyarakat," jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Sementara itu, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 sebesar 5,04 persen you, lebih tinggi dibandingkan 4,95 persen pada periode sama tahun sebelumnya, namun sedikit melemah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 5,12 persen.
Adapun nilai PDB atas dasar harga berlaku pada kuartal ini mencapai Rp6.060 triliun, sementara PDB atas harga konstan tercatat Rp3.444,8 triliun.
(DESI ANGRIANI)