Emiten Minuman Teguk (TGUK) Masih Simpan Dana IPO Rp1,67 Miliar
PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) telah merealisasikan penggunaan dana Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp110,49 miliar hingga 31 Desember 2024.
IDXChannel - Emiten minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) telah merealisasikan penggunaan dana Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp110,49 miliar hingga 31 Desember 2024.
TGUK resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2023. Dalam gelaran IPO, perseroan meraup dana segar senilai Rp117,85 miliar. Setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp5,68 miliar.
Dengan demikian, hasil bersih yang diterima TGUK sebesar Rp112,17 miliar.
Berdasarkan laporan realisasi penggunaan dana IPO per 31 Desember 2024 yang diumumkan di keterbukaan informasi BEI, perseroan telah menyerap dana IPO sebesar Rp66,06 miliar untuk penambahan dan pengembangan gerai, serta foodtruck.
Jumlah tersebut mendekati rencana alokasi sebesar Rp67,30 miliar.
Kemudian dana sebesar Rp44,44 miliar tersedot untuk modal kerja dari rencana alokasi sesuai prospektus IPO sebesar Rp44,86 miliar. Sehingga total realisasi penggunaan dana IPO hingga akhir tahun lalu sebesar Rp110,49 miliar.
"Sisa dana hasil penawaran umum sebesar Rp1,67 miliar," kata Direktur Utama TGUK, Maulana Hakim, Kamis (23/1/2025).
Sayangnya, tak disebutkan sisa dana tersebut disimpan di perbankan mana dan instrumen apa.
Sebagai informasi tambahan, saham TGUK pada perdagangan hari ini stagnan di level gocap atau Rp50.
TGUK Tutup Banyak Gerai
Sebelumnya, manajemen TGUK mengungkapkan sejumlah penyebab penutupan gerai sepanjang 2024. Kini, gerai minuman Teguk tercatat sisa 35 outlet per Oktober 2024.
Dalam materi public expose di keterbukaan informasi BEI, disebutkan terdapat pengurangan jumlah outlet menjadi 35 gerai di Oktber 2024. Sehingga perseroan dapat memangkas biaya operasional sebesar 68,9 persen.
Selain itu, ada pengurangan jumlah karyawan TGUK dari 628 orang pada Desember 2023 menjadi tersisa 88 karyawan pada Oktober 2024.
Berdasarkan catatan di prospektus IPO TGUK pertengahan 2023, perseroan memiliki 145 gerai minuman dan makanan. Dari 145 gerai, 143 gerai di antaranya milik perseroan dan 2 gerai milik mitra.
Manajemen TGUK menjelaskan, ada beberapa tantangan di 2024 yang menyebabkan penutupan gerai.
"Kondisi market, di mana dinamika pasar menekan kelompok menengah ke bawah yang merupakan target market TGUK. Daya beli masyarakat sangat rendah, penurunan ini sudah dirasakan di kuartal I-III (2024) dan customer sekarang merasakan membeli online menjadi lebih mahal," kata manajemen dalam hasil public expose yang dirilis di keterbukaan informasi BEI, Rabu (8/1/2025).
Tantangan tersebut, diakuinya, membuat seseorang lebih mengutamakan untuk membeli kebutuhan pokok.
"Tantangan ini juga dialami oleh beberapa F&B lain, baik yang sejenis minuman ataun non-minuman. Hal ini menyebabkan TGUK harus melakukan efisiensi dengan cara penutupan store," tutur manajemen.
(Fiki Ariyanti)