MARKET NEWS

Emiten Saham Termahal (DSSA) Mau Terbitkan Obligasi dan Sukuk, Nilainya Rp2 Triliun

Fiki Ariyanti 16/08/2024 06:23 WIB

Emiten Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total nilai mencapai Rp2 triliun. 

Emiten Saham Termahal (DSSA) Mau Terbitkan Obligasi dan Sukuk, Nilainya Rp2 Triliun (foto mnc media)

IDXChannel - Emiten Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total nilai mencapai Rp2 triliun. 

Pertama, Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2024 dengan nilai pokok Rp1,5 triliun. Dan kedua, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2024 dengan total dana Rp500 miliar. 

Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I dengan target menghimpun dana Rp4,2 triliun. Sementara penerbitan sukuk mudharabah bagian dari PUB Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I yang mengincar perolehan dana Rp2,8 triliun. 

Dalam prospektusnya, Kamis (15/8), penerbitan obligasi ini terdiri dari tiga seri. Seri A dengan jumlah pokok Rp215,62 miliar dan tingkat bunga tetap sebesar 6,875 persen per tahun untuk jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi.

Kemudian Seri B dengan nilai pokok yang ditawarkan adalah sebesar Rp596,45 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,250 persen per tahun dengan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. 

Dan Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp687,92 miliar dan tingkat bunga tetap sebesar 8,875 persen per tahun dengan jangka waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal emisi. 

Pembayaran Obligasi ketiga seri tersebut dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100 persen dari jumlah pokok Obligasi Seri A, B, dan C pada saat tanggal jatuh tempo.

"Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi," kata manajemen. 

Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 4 Desember 2024, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah pada 14 September 2025 untuk Obligasi Seri A, 4 September 2027 untuk Obligasi Seri B, dan 4 September 2029 untuk Obligasi Seri C.

Sementara Sukuk Mudharabah juga diterbitkan dalam tiga seri. Seri A dengan jumlah dana yang ditawarkan sebesar Rp184,37 miliar dengan pendapatan bagi hasil ekuivalen 6,875 persen per tahun. Jangka waktu Sukuk Mudharabah Seri A adalah 370 hari kalender sejak tanggal emisi.

Lalu Seri B dengan jumlah dana Rp195,9 miliar dan pendapatan bagi hasil ekuivalen 8,250 per tahun untuk jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.

Terakhir Seri C dengan jumlah dana yang ditawarkan adalah sebesar Rp119,72 miliar dengan pendapatan bagi hasil ekuivalen 8,875 per tahun. Jangka waktu Sukuk Mudharabah Seri C adalah 5 tahun sejak tanggal emisi.

Pendapatan bagi hasi dibayarkan setiap kuartalan, sesuai dengan tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah. 

Pembayaran pertama akan dilakukan pada 4 Desember 2024, sedangkan pembayaran terakhir dilakukan pada tanggal jatuh tempo, yaitu 14 September 2025 untuk Seri A, 4 September 2027 untuk Seri B, dan 4 September 2029 untuk Seri C.

Manajemen merinci penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi maupun sukuk mudharabah ini.

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi terkait, seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk sekitar 30 persen akan digunakan untuk pelunasan sebagian pokok pinjaman bank.

Lalu sekitar 33,5 persen akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada SMSD yang selanjutnya akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada KMG. Dana yang telah diterima oleh KMG akan digunakan untuk ekspansi bisnis yang berfokus pada pembangunan dan pengembangan pusat data.

Sekitar 30 persennya akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada EMR. Dana yang telah diterima EMR akan digunakan untuk ekspansi bisnis, termasuk namun tidak terbatas pada pembangunan jaringan homepass pada wilayah-wilayah di Indonesia yang belum dilewati oleh jaringan produk jasa internet EMR yaitu MyRepublic.

"Sisanya akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada DSSE yang selanjutnya akan digunakan untuk pemberian
pinjaman kepada DMGP. Dana yang telah diterima DMGP akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi," ujar manajemen.

Selanjutnya dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Sukuk Mudharabah setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi terkait, seluruhnya akan dipakai perseroan untuk sekitar 30 persen akan digunakan untuk membayar sebagian pokok pinjaman bank yang telah digunakan perseroan untuk membiayai kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal.

Kemudian sekitar 33,5 persen akan digunakan untuk pemberian pembiayaan dengan menggunakan Akad Mudharabah kepada SMSD yang selanjutnya akan digunakan untuk pemberian pembiayaan dengan menggunakan Akad Mudharabah kepada KMG.

Sekitar 30 persen akan digunakan untuk pemberian pembiayaan dengan menggunakan Akad Mudharabah kepada EMR. 
Dan sisanya akan digunakan untuk pemberian pembiayaan dengan menggunakan Akad Mudharabah kepada DSSE yang
selanjutnya akan digunakan untuk pemberian pembiayaan dengan menggunakan Akad Mudharabah kepada DMGP. 

Pefindo telah memberi peringkat pada obligasi dan sukuk mudharabah perseroan, yakni idAA (Double A) idAA(sy) (Double A Syariah). 

Berikut jadwal penerbitan obligasi maupun sukuk mudharabah DSSA:

- Tanggal Efektif : 28 Maret 2024
- Masa Penawaran Umum : 28 – 30 Agustus 2024
- Tanggal Penjatahan : 2 September 2024
- Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 4 September 2024
- Tanggal Distribusi Elektronik Obligasi dan Sukuk Mudharabah : 4 September 2024
- Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 5 September 2024.

DSSA merupakan emiten batu bara dan menjadi saham termahal di BEI saat ini. Harga penutupan DSSA Kamis ini sebesar Rp40.450 atau turun 2 persen. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE