Emiten Tembaga Paling Cuan 2022? Simak Dulu Penjelasan dan Daftar Sahamnya
Emiten tembaga palin cuan 2022 tentunya menjadi daya tarik bagi para investor yang ingin menempatkan dana nya di saham sektor tersebut.
IDXChannel – Emiten tembaga palin cuan 2022 tentunya menjadi daya tarik bagi para investor yang ingin menempatkan dana nya di saham sektor tersebut. Sektor pertambangan juga diprediksi akan menjadi andalan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023. Sebab, sumber energi masih menjadi primadona dunia.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) oleh Minerba One Data Indonesia (MODI), PNBP sektor pertambangan mineral dan batubara hingga 30 Desember 2022 sebesar Rp173,51 triliun atau 170,38% dari rencana awal di 2022 yakni sebesar Rp101,84 triliun.
Sekadar informasi, ada beberapa daerah penghasil tembaga di Indonesia yang terletak dari Sabang sampai Merauke. Menurut Kementerian ESDM, Indonesia termasuk dalam tujuh negara penghasil tembaga terbesar di dunia.
Diketahui, cadangan tembaga Indonesia akan mencapai 28 miliar ton pada 2020. Angka tersebut setara dengan tiga persen cadangan tembaga dunia yang mencapai 871 miliar ton.
Bukan hanya batu bara, minyak dan gas saja, hasil tambang yang dihasilkan Tanah Air ini. Setidaknya ada 17 jenis hasil tambang yang dihasilkan Indonesia, seperti batubara (antrasit, bitu minus, sub-bitu minus, lignit, & gambut), fosfat, emas, perak, platina, aspal, biji besi, intan, aluminium, gas alam, gipsum, minyak bumi, timah, tembaga, nikel, belerang, dan bauksit.
Emiten Tembaga Terdaftar di BEI
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) menjadi satu-satunya emiten disektor tembaga dari hasil tambang yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia. Tugas utama TBMS adalah kegiatan di bidang industri, yaitu pendirian pabrik industri kawat tembaga, batang tembaga dan produk tembaga dan paduan tembaga, serta mengimpor semua produksi untuk pasokan dalam dan luar negeri.
Bisnis utama emiten dengan kode saham TBMS adalah pembuatan batang dan kawat tembaga, produk batang dan kawat aluminium.
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) melaporkan penjualan sebesar USD548,47 juta untuk periode yang berakhir pada 30 September 2022. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terdapat sedikit peningkatan sebesar USD542,86 juta.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Laba kotor tercatat sebesar USD12,42 juta, sedikit turun dari USD12,46 juta tahun lalu. Laba usaha mencapai USD6,21 juta dibandingkan dengan laba usaha tahun lalu sebesar USD8,54 juta.
Pendapatan sebelum pajak sebesar USD6,16 juta meningkat dari pendapatan sebelum pajak sebesar USD6,31 juta setahun yang lalu. Namun, laba tahun ini turun lagi menjadi USD4,76 juta dari laba tahun lalu sebesar USD4,90 juta. Selain itu, total aset Perusahaan per 30 September 2022 adalah USD125,22 juta dibandingkan dengan USD147,24 juta aset per 31 Desember 2021.
Kemudian, adapun beberapa pemegang saham yang memiliki total kepemilikian lebih dari 5% saham Tembaga Mulia Semanan Tbk, yakni lain Electric Co.,Ltd. (pengendali) (42,42%), Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk (SCCO) (33,81) dan Toyota Tsusho Corporation, Jepang (10,00%). Induk usaha terakhir TBMS adalah The Furukawa Electric Co.,Ltd., Jepang. (SNP)