Empat Emiten Antre Rights Issue, Intip Kiat Pilih yang Potensial
Empat emiten tengah bersiap menggelar rights issue dalam waktu dekat, menambah deretan perusahaan yang melakukan aksi penambahan modal tahun ini.
IDXChannel – Empat emiten tengah bersiap menggelar rights issue dalam waktu dekat, menambah deretan perusahaan yang melakukan aksi penambahan modal tahun ini.
Di tengah tren tersebut, investor diimbau untuk lebih cermat dalam memilah peluang, agar potensi cuan tak berubah jadi jebakan.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh mengingatkan sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan investor sebelum mengambil keputusan dalam aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
“Dalam prospektus RI [rights issue], investor perlu memerhatikan rasio serta peruntukan dana,” ujar Michael, Rabu (6/8), menekankan pentingnya memahami struktur dan tujuan penggunaan dana dari aksi korporasi tersebut.
Lebih lanjut, ia menekankan satu aspek krusial yang sering diabaikan investor ritel. “Dan yang paling penting, apakah owner [pemegang saham pengendali] sendiri melakukan inject modal,” imbuh Michael.
Menurut Michael, partisipasi pemegang saham pengendali menjadi indikator kuat terhadap komitmen jangka panjang perusahaan. Ia juga menyoroti konsekuensi finansial dari rights issue berskala besar.
“Karena nilai RI yang besar, artinya investor perlu menyiapkan modal tambahan yang cukup besar juga,” tuturnya.
Sebagai perbandingan, Michael mengingatkan kembali rights issue jumbo yang sempat terjadi di pasar. “Contoh seperti RI PANI tahun lalu yang memerlukan dana cukup besar,” ujar Michael.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai penerbitan rights issue mencapai Rp16,62 triliun hingga awal Agustus 2025. Dana tersebut berasal dari aksi korporasi yang dilakukan oleh 10 emiten dengan berbagai tujuan penggunaan dana.
"Per 1 Agustus 2025 telah terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp16,62 triliun," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, dikutip Sabtu (2/8/2025).
Sementara itu, hingga pertengahan kuartal III-2025, masih terdapat empat emiten yang masuk dalam antrean untuk menggelar aksi penambahan modal melalui HMETD.
Keempat emiten tersebut berasal dari tiga sektor, yakni dua perusahaan dari sektor basic materials, satu dari sektor healthcare atau layanan kesehatan, dan satu lagi dari sektor transportation & logistic.
Menariknya, tidak ada emiten dari sektor consumer, keuangan, properti, maupun teknologi dalam daftar pipeline rights issue saat ini. (Aldo Fernando)