Empat Saham Ini Kompak Kena UMA, Ini Penyebabnya
Empat saham secara bersamaan masuk radar pantauan Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini daftarnya.
IDXChannel - Empat saham secara bersamaan masuk radar pantauan Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebab, harga sahamnya meningkat secara tidak wajar atau di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Dari pengumuman BEI, Selasa (4/2/2025), keempat saham tersebut adalah PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID), dan PT Tira Austenite Tbk (TIRA).
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham tersebut, Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut," kata Bursa.
Meski demikian, Bursa menegaskan, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa; mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya.
Selain itu, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Pada perdagangan Selasa (4/2), saham SMDM menyentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 24,49 persen menjadi Rp915. Saham emiten properti itu sudah naik 60,53 persen dalam sepekan dan melambung 74,29 persen dalam sebulan.
Begitupun dengan saham MLPT menembus ARA dengan lonjakan harga 19,95 persen ke Rp26.150. Saham emiten teknologi Grup Lippo tersebut naik 50,29 persen dalam sepekan, dan naik 35,84 persen dalam sebulan.
Saham SHID juga tercatat mentok ARA dengan kenaikan 24,65 persen di Rp1.340 pada perdagangan Selasa kemarin. Dalam sepekan, harga saham emiten hotel itu sudah melesat 90,07 persen dan naik 54,91 persen dalam sebulan.
Dan saham TIRA yang mengakhiri perdagangan kemarin dengan kenaikan 24,79 persen ke Rp755. Harga saham TIRA melaju 61,32 persen dalam seminggu dan naik 77,23 persen dalam sebulan.
(Fiki Ariyanti)