MARKET NEWS

Empat Saham IPO Menguat hingga Ada yang Kepentok ARA, Satu Kena ARB

Aditya Pratama 08/09/2021 16:04 WIB

Mayoritas kinerja saham-saham baru tersebut mengalami kenaikan yang signifikan hingga ada yang kena ARA, sedangkan satu malah tersungkur ke bawah.

Empat Saham IPO Menguat hingga Ada yang Kepentok ARA, Satu Kena ARB. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sebanyak lima emiten telah melakukan initial public offering (IPO) hari ini, Rabu (8/9/2021). Mayoritas kinerja saham-saham baru tersebut mengalami kenaikan yang signifikan hingga ada yang kena ARA, sedangkan satu malah tersungkur ke bawah.

Adapun perusahaan tersebut di antaranya, PT Global Sukses Solusi Tbk (RUNS), PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT), PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK), PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), dan PT GTS Internasional Tbk (GTSI).

Dilihat melalui RTI, saham RUNS mengalami kenaikan sebesar Rp24 atau 9,45 persen ke Rp278 per lembar pada hari pertama penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia.

Frekuensi perdagangan saham RUNS mencapai 1.347 kali dengan 4,88 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp1,36 miliar. Price Earning Ratio (PER) 28,39 dan Market Cap sebesar Rp273,43 miliar.

Kemudian, saham CMNT mengalami kenaikan sebesar Rp170 atau 25,00 persen menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA) ke Rp850 per lembar pada hari pertama IPO. 

Frekuensi perdagangan saham CMNT mencapai 7.132 kali dengan 84,20 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp69,83 miliar. Price Earning Ratio (PER) 0,01 dan Market Cap sebesar Rp14,56 triliun.

Selanjutnya, saham RSGK mengalami kenaikan sebesar Rp430 atau 25,00 persen menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA) ke Rp2.150 per lembar pada hari pertama IPO. 

Frekuensi perdagangan saham RSGK mencapai 2.542 kali dengan 2,74 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp5,88 miliar. Price Earning Ratio (PER) 0,02 dan Market Cap sebesar Rp2,00 triliun.

Lalu, saham SBMA mengalami kenaikan sebesar Rp62 atau 34,44 persen menyentuh batas Auto Reject Atas (ARA) ke Rp242 per lembar pada hari pertama IPO. 

Frekuensi perdagangan saham SBMA mencapai 2.324 kali dengan 19,12 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp4,62 miliar. Price Earning Ratio (PER) 0,00 dan Market Cap sebesar Rp224,67 miliar.

Sementara itu, saham GTSI mengalami penurunan sebesar Rp7 atau 7,00 persen menyentuh batas Auto Reject Bawah (ARB) ke Rp93 per lembar pada hari pertama IPO. 

Frekuensi perdagangan saham GTSI mencapai 18.057 kali dengan 81,69 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp7,59 miliar. Price Earning Ratio (PER) 0,00 dan Market Cap sebesar Rp1,47 triliun. (TYO)

SHARE